Instansi pendidikan adalah instansi yang secara universal fokus terhadap pengembangan jati diri manusia, dan organisasi merupakan aspek penting dalam membentuk karakter and kepemimpinan generasi muda.Â
Di Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menjadi salah satu wadah terbesar untuk mahasiswa yang mau berproses di dalam organisasi pergerakan, selepas dari itu Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga berperan penting dalam mencetak kader-kader militan serta komitmen dalam mempertahankan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Akan tetapi tidak bisa menutup kemungkinan bahwa dalam konteks PMII, senioritas dan konsistensi kader menjadi dua faktor krusial yang menentukan keberhasilan organisasi di sektoral strategis. Maka dari perlu klasifikasi secara subtansial yang membahas tentang senioritas dan konsistensi kader.Â
Senioritas dalam PMII
Senioritas di dalam PMII dapat diartikan sebagai posisi dan pengalaman yang dimiliki oleh kader yang lebih lama terlibat dalam organisasi. Para senior diharapkan mampu membimbing dan memberikan arahan kepada kader muda, sehingga mereka dapat memahami visi, misi, dan nilai-nilai organisasi. Senioritas bukan hanya tentang umur atau lama bergabung, tetapi juga berkaitan dengan kompetensi dan dedikasi terhadap kader kader di dalam organisasi.
Senioritas dalam organisasi sering sekali menjadi mentor dalam membangun organisasi yang dinamis serta monolit, selapas dari itu senioritas memberikan keuntungan dalam hal transfer pengetahuan dan pengalaman.Â
Kader senior memiliki wawasan yang lebih luas mengenai dinamika organisasi dan tantangan yang dihadapi. Melalui mentoring, kader junior dapat belajar dari pengalaman senior, sehingga proses adaptasi mereka menjadi lebih cepat. Namun, penting untuk dicatat bahwa senioritas juga harus diimbangi dengan sikap inklusif. Kader senior perlu membuka ruang untuk ide-ide baru dari kader junior, agar organisasi tetap berkembang dan tidak terjebak dalam pola pikir yang kaku.
Konsistensi Kader
Konsistensi kader dalam PMII sangat menentukan efektivitas dan keberlanjutan program-program organisasi. Konsistensi mencakup komitmen terhadap kegiatan organisasi, pelaksanaan tugas, serta kepatuhan terhadap nilai-nilai yang dianut. Kader yang konsisten akan lebih mudah membangun reputasi dan kepercayaan di antara anggota lainnya.
Konsistensi juga berkontribusi pada stabilitas organisasi. Kader yang aktif dan berkomitmen akan mendorong anggota lain untuk berpartisipasi secara aktif, menciptakan suasana yang produktif dan kolaboratif. Di sisi lain, ketidak stabilan akibat kurangnya konsistensi dapat mengakibatkan kebingungan dan konflik internal yang merugikan.
Hubungan Antara Senioritas dan Konsistensi, senioritas dan konsistensi saling berhubungan dalam konteks PMII. Kader senior yang konsisten dalam berkontribusi akan menjadi teladan bagi kader junior. Mereka tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap organisasi, yang dapat memotivasi kader muda untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya, kader junior yang aktif dan konsisten dapat memberikan perspektif baru yang segar bagi senior, menciptakan dialog yang konstruktif.
Sebagai organisasi yang berorientasi pada pengembangan kader, PMII harus menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi antara senior dan junior. Kegiatan pelatihan, diskusi, dan sharing session dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan ini. Dalam proses tersebut, penting untuk menegaskan bahwa senioritas bukanlah alat untuk mengontrol, tetapi sebagai jembatan untuk membangun kepemimpinan yang inklusif dan partisipatif.
Jadi dalam artian senioritas dalam organisasi, bukan orang yang memiliki Otoritas tinggi terhadap tindakan yang akan di ambil oleh kader, apalagi mendoktrin, intervensi, bahkan menjadi Kontroling penuh terhadap inovasi kader, karena hal itu akan menjadi bumerang terhadap berjalannya real kaderisasi, karena setiap kader akan kehilangan kreativitas serta progresifitas.Â
Akan tetapi senioritas adalah orang yang mampu memberikan pandangan positif terhadap kader sehingga membuat kader kader lebih konsisten dalam membangun konstruksi konstruksi real kaderisasi yang efektiv.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H