Sikap kritis membaca situasi, kritis membaca janji-janji politik. Politik hipokrasi adalah ancaman nyata terhadap kondisi daerah, perusak demokrasi, yang saat ini menjadi momok dan terus membayangi ruang politik Taliabu. Tantangan terbesarnya ada pada masyarakat, maka solusinya yamg menurut R. Graal Taliawo dalam Coretan: Jejak Refleksi Menuju Aksi adalah Liberalisasi Politik, dimana individu diberi secara otonom dengan keleluasan menentukan pilihan poltik tanpa paksaan atau tekanan apapun. Karena menurut penulis selama ini yang terjadi pada ruang Pilkada Taliabu adalah rakayat dipaksa untuk menjadi konsumen atas jualan politik yang ditawarkan oleh para politisi hipokrit.
Pada gelaran PILKDA Taliabu Tahun 2024 ini rakyat harus mampu melihat dan memilih bahkan memilah calon kepala daerah yang potensial apakah layak untuk dipilh atau tidak. Harus ada pertimbangan bagi pemilih atas visi, misi, program, kapasitas calon, dan latar belakang dalam menentukan pilhan politik. Sudah saatnya rakyat secara kritis dan memetic pelajaran terhadap proses politik yang terjadi selama ini.
Kita merindukan bangsa Indoensia dengan sebuah tatanan politik yang demokratis, dan terbuka memberikan semua pihak lapisan politik mengambil bagian. Cara-cara pengambilan keputusan poitik yang rasional. Sebagaimana Akbar Tandjung sampaikan dalam bukunya yang berjudul “Membangun Konsesus”. Menurutnya melalui kekuatan etika dan rasionalitas politik maka kompetisi politik berlangsung secara sehat demokratis, fair, dan konstitusional atau berlangsung dengan rule of thr game. Lawannya adalah politik irrasional yang tidak beradab, uncivilized.
Pada bagian akhir tulisan ini adalah soal laku politik uang juga harus ditolak public sebagai insan pemilih. kebiasaan elit daerah yang membeli suara masyarakat serta menyogok pemilih adalah sala satu lingkaran setan dari sekian bab prilaku bejat politisi hipokrit di negeri ini. Ini adalah momentuk untuk kita semua sebagai pemilih melibas kebiasaan buruk pada gelaran PILKADA Taliabu Tahun 2024 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H