Mohon tunggu...
PUASA BANJARNAHOR
PUASA BANJARNAHOR Mohon Tunggu... -

P.M. BANJARNAHOR lahir di Bakara 23 April 1951, Seorang profesional, Konsultan Pertambangan, sebelumnya sebagai Direktur Hubungan Pemerintahan dan Manajemen Aset-Pertanahan pada Holcim Indonesia (2002). Akademi Geologi Pertambangan di Bandung (1974), Master of Science Kensington University, Glendale Califf. USA (1983), Master Business of Administration dari IMBI, Yogyakarta (1994). \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keyakinan di Tengah Ketidakpastian

30 Maret 2011   11:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah anda akan issu bahaya besar yang akan terjadi di seantero dunia termasuk di Indonesia khususnya pada detik-detik pergantian tahun 1999 ke tahun 2000 yang lalu ? Sebelas tahun silam warga dunia termasuk Indonesiasangat kuatir terhadap bahaya yang akan terjadi jika perangkat teknologi informasi gagal mengantisipasi permasalahan dalam menghadapi“Millennium Bug-Y2K” alias perangkat teknologi informasi gagal membaca perubahan dari tahun 99 menjadi tahun 2000.

Namun kekuatiran yang menakutkan itu, dalam waktu yang sangat singkat bahkan tidak lebih dari dua detik, persisnya pada hari Sabtu Pukul 00:00 tanggal 01 Tahun 2000 kekuatiran masyarakat dunia telah berakhir dengan pesta pora kegembiraan, tidak ada berita yang mengejutkan karena ternyata semua sistem pada kegiatan industri penerbangan, penerangan, perbankan, pelayaran dan lain sebagainya berjalan mulus tanpa rintangan, artinya perubahan dari tahun ’99 (dua digit) ke tahun 2000 (empat digit) berjalan secara tepat dan berhasil sempurna.

Sekarang timbul satu pertanyaan apa dan bagaimana keberhasilan itu dapat dicapai, jawabannya hanya satu yaitu bahwa disana telahterjadi prosesKEYAKINAN DITENGAH KETIDAKPASTIAN dan berakhir menjadi sebuah kepastian dan membuahkan keberhasilah yang sempurna.

 

Membaca sejarah kembalinya Negara Sumatera Timur kepada pangkuan NKRI yang bergejolak 1948-1949 adalah juga merupakan sebuah Keyakinan Ditengah Ketidakpastian yang menghasilkan hasil yang luar biasa. Dalam waktu yang relatif singkat melalui diplomasi dan integritas tertinggiya seorang putra bangsa Letenan C. Marbun dapat merebut Negara Sumatera Timur dari tangan Belanda. Semua Aset serta Dokumen peninggalan Belanda secara resmi diserahterimakan Oleh Letenan C. Marbun kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Ir SOEKARNO pada tahun 1951 sebagaimana disaksikan oleh selembar poto diatas.

Dari sisi Manajemen Modern dapat dilihat bagaimana AE Kawilarang jebolan Akademi Militer BREDA Bandung secara tajam dan cermat dapat melakukan Pendekatan PDCA – TQC bersamasama dengan Letenan C. Marbun jebolan Akademi Militer DAI NIPPON Kempetai Jepang. Disana terlihat adanya Konsep jitu menyangkut Planning, Doing, Controlling and Action serta dipadu dengan 5W + H.

Yang jelas Keduanya Letenan C. Marbun dan A.E. Kawilarang kemungkinan besar telah menjadi orang pertama di indonesia yang sudah melaksanakan PDCA-TQC dengan smart. Kita tahu kebangkitan jepang sejak perang dunia II adalah mengejawantakan PDCA-TQC secara sempurna dan terus menerus.

Siapa sesungguhnya Letenan C. Marbun ? Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu akan sejarah dan menghargai putra-putra bangsanya yang telah berbakti demi nusa dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun