Di antara gemerlap mentari yang meredup,Â
Kerisawan merayap perlahan, sunyi dan merenung.Â
Sore hari melukiskan cerita tanpa tuntas,Â
Di bawah langit biru yang bersemi sungguh.
Aku, seorang pengembara di tengah kerisawan,Â
Melangkah dengan langkah-langkah yang tak pasti.Â
Menghadap matahari terbenam yang merona,Â
Saat petang tiba, hatiku pun berdenting bahagia.
Kerisawan, hutan tua yang berbisik rahasia,Â
Mengajariku tentang kehidupan yang luar biasa.Â
Di antara pepohonan, sungai, dan burung bernyanyi,Â
Kerisawan adalah guru sejati bagi hati ini.
Sore hari yang pelan, teriring senja yang indah,Â
Warna-warni di langit memancarkan keajaiban.Â
Aku bersyukur, Ada Setetes Ketenangan
Di dalam diriku, di antara kerisawan yang sunyi.
Dalam keheningan, aku menemukan kedamaian,Â
Saat matahari terbenam, dunia pun redup.Â
Aku, Kerisawan, dan sore hari yang memukau,Â
Bersatu dalam harmoni, dalam cinta yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H