Mohon tunggu...
agung nugroho
agung nugroho Mohon Tunggu... -

Pehobi lari. Pengamat apa saja yg kalau sempat ditulis, kalau nggak sempat ya dilupakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Produktivitas Amal di Bulan Suci

10 Juni 2016   16:32 Diperbarui: 10 Juni 2016   16:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Bersyukur kita masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan, sementara banyak tokoh seperti Prof Dr Ali Mustafa Yaqub, Prof Dr Tuti Alawiyah dan Mohammad Ali tidak bertemu lagi dg Ramadhan tahun ini. Walau kita yakin beliau2 sudah punya cukup bekal, sedangkan kita apakah sudah cukup punya bekal?.

2. Bulan Ramadhan hendaknya kita syukuri dan bukan kita kufuri. Mensyukuri, artinya diisi dengan amalan2 yg baik sehingga menambah nilai keislaman, keikhsanan dan ketaqwaan kita. Jangan mengkufuri, yakni mengisi dengan kemaksiatan atau dibiarkan berlalu begitu saja.

3. Bulan Ramadhan adalah bulan produktif bukan malas-malasan. Kisah produktif bulan Ramadhan dicontohkan oleh junjungan kita, Rasulullah, saat menang Perang Badar pada tgl 17 Ramadhan 2 Hijriah, juga saat penaklukan Mekkah (Fathul Makkah) pada 10 Ramadhan 8 H. Dilingkup nasional, ditunjukkan oleh founding fathers negara kita yg memproklamasikan negara RI pada tgl 8 Ramadhan 1364 H (17 Agustus 1945).

4. Contoh lain dilakukan oleh Rasulullah saat Ramadhan adalah mengulangi dan mengevaluasi kitab suci Al Qur'an bersama malaikat Jibril.

5. Isilah Ramadhan dengan Al Qur'an. Membaca satu huruf saja sudah mendatangkan pahala 1 kebaikan. Berjuta huruf pada Al Qur'an, artinya berjuta kebaikan. Bayangkan jika itu tidak hanya dibaca, tetapi diamalkan, kebaikan akan berlipat. Dan akan berlipat lagi jika diajarkan kepada orang lain.

6. Selain ibadah individual, hendaknya juga diisi dengan ibadah sosial.

7. Selesai Ramadhan hendaklah kita kembali kepada fitrah, kembali kepada kemenangan. Seperti sering kita ucapkan "Minal aidin wal faizin", yg berarti "Termasuk sebagai orang yang kembali sebagai pemenang". Kita harus menang, masak tidak menang, sementara selama Ramadhan setan dibelenggu dan pintu surga dibuka.

8. Kemenangan yg hakiki adalah menjadi orang yg bertakwa, sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 183, yg artinya: "Wahai orang-orang yang beriman!. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa".

Sekian. Khotbah berlangsung selama 15 menit.

Jika dilakukan penilaian:
1. Interior dan pencahayaan: 95
2. Prasarana & kebersihan: 85
3. Khotib/khotbahnya: 85
4. Imam/bacaannya: 85

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun