Kesan pertama, lega dan mewah. Lega, karena tanpa tiang, sehingga pandangan lepas, tidak terhalang. Kesan mewah, terpancar dari efek pencahayaan, karpet tebal warna merah tua, ornamen kaligrafi warna emas dan lampu kristal.
Pertama kali masuk, mata langsung tertuju ke mihrab. Mihrab berupa cerukan lebar sekitar 3 meter, kedalaman 2 meter. Tepi mihrab dilapisi kayu lapis berbentuk paduan kotak dan lengkungan, diberi pencahayaan dipinggirnya sehingga menimbulkan efek seperti bersinar.
Dinding mihrab terbuat dari gypsum dg hiasan bintang islami, segi delapan. Tepat ditengah mihrab terpasang ornamen timbul berwarna emas, berlafadz Allah dalam lingkaran berdiameter 1 meter. Didalam mihrab juga terdapat podium terbuat dari fiber glass yg transparan, seperti yg biasa dipakai MC di Tivi saat penganugerahan award. Dikiri-kanan mihrab terdapat ornamen berbentuk lingkaran diameter 80cm berisikan kaligrafi dengan warna emas, Allah disebelah kanan dan Nabi Muhammad SAW disebelah kiri.
Jika diperhatikan dengan seksama, pusat keindahan interior masjid sesungguhnya ada di jendela artifisial dan kubah artifisial.
Jendela artisial berjumlah 13 bh, 6 disisi barat, 7 disisi utara. Didalam jendela terdapat kaligrafi yang dibingkai hiasan dekoratif berwarna emas, seperti yg biasa terdapat terdapat dalam mushaf Al Quran.
Kubah artifisial sejatinya plafon yg dibuat menyerupai kubah, berbentuk seperti payung dengan diameter sekitar 17 meter. Kubah artisial ini melingkupi hampir seluruh ruang peribadatan. Pinggiran kubah dihiasi dengan kaligrafi berwarna emas dengan dasar warna merah, dan pernak-pernik warna biru-kuning. Cantik sekali.
Tepat ditengah kubah, terdapat lingkaran berdiameter 4 meter. Lingkaran dipenuhi kaligrafi ayat-ayat suci Al Qur'an dan lukisan bunga, berwarna emas dengan dasar warna merah. Dari pusat lingkaran ini terjuntai lampu kristal nan indah, dengan 80 titik lampu model lilin.
Sebelah kanan masjid ini adalah dinding masif, yang memisahkan dengan ruang perbelanjaan, sementara sebelah kiri adalah dinding kaca, yg memisahkan dengan dunia luar. Dengan menembus kaca, akan terlihat bangunan-bangunan bertingkat di Jl. TB Simatupang, diselingi hijaunya pepohonan di Kebayoran Baru.
Sambil menunggu waktu dhuhur terdengar pembacaan ayat² suci Al Qur'an oleh Qori asli.
Pukul 11.55 acara dimulai, diawali dengan pengumuman², diantaranya jadwal pengajian beserta ustadznya, himbauan pemakaian produk dalam negeri, utamanya batik pada setiap hari Jum'at, penerimaan infaq/sodaqoh minggu yg lalu Rp.17.558.700,-, Saldo kas Rp.77.508.700,-, Khotib sekaligus Imam, tokoh yg cukup terkenal, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, petinggi PKS yg juga mantan Ketua MPR.
Selepas adzan pukul 12.02 khotbah dimulai. Thema khotbah "Produktifitas Amal di Bulan Suci", berikut ringkasannya.