Mohon tunggu...
agung nugroho
agung nugroho Mohon Tunggu... -

Pehobi lari. Pengamat apa saja yg kalau sempat ditulis, kalau nggak sempat ya dilupakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Produktivitas Amal di Bulan Suci

10 Juni 2016   16:32 Diperbarui: 10 Juni 2016   16:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Edisi Jum'atan Keliling (Jumling) ke-60 ( 5 Ramadhan1437H / 10 Juni 2016) ke Masjid A Latief. Masjid berlokasi di Pasaraya Gedung A Lantai 5, Blok M, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Nama A Latief diambil dari nama pemilik Pasaraya, Abdul Latief, disingkat A Latief. Bisa juga berarti Al Latif (asma'ul husna), yg artinya Maha Lembut, Halus, Baik hati.

Untuk menuju masjid, dari Bogor sy naik Commuter Line, turun di Stasiun Sudirman. Dilanjutkan naik Busway koridor 1, jurs Kota - Blok M, turun di Blok M.

Pukul 11.20 sy tiba di TKP, karena masjid berada di lantai 5 gedung, tampilan luar boleh dibilang seadanya. Sebagai pertanda masjid, jendela dibedakan, dibuat melengkung seperti lengkungan kubah.

Setelah naik lift, sampailah sy di lantai 5. Keberadaan masjid ditandai dengan icon gambar masjid dan nama masjid yg tertempel didinding dan di kaca.

Konon masjid selesai dibangun/diresmikan pada tgl 23 November 2009.

Sebelum memasuki masjid, untuk amannya sy titip sandal ditempat penitipan. Ada yg unik, dicounter penitipan terdapat rak berkaca dan terkunci, berisi barang2 milik jama'ah yg tertinggal. Semacam "lost & found" di Bandara. Sepintas sy lihat, isinya tas, mukena, kaca mata, arloji, topi dan majalah.

Pintu utama ada disebelah timur, berupa 3 pintu kaca yg dibingkai dengan gypsum berornamen bintang islami dan diberi lampu, sehingga tampak semarak. Pintu samping yg bersahaja ada disisi utara.

Sy urungkan masuk melalui pintu utama karena sy harus ke toilet dan berwudhu terlebih dahulu. Toilet dan tempat wudhu cukup bersih.

Antara tempat wudhu dan ruang peribadatan, dihubungkan oleh ruangan khusus untuk mengeringkan kaki dan mematut diri. Ruang berukuran sekitar 10 m² ini dindingnya ditutup cermin dan lantainya dilapisi sejenis karpet handuk yg dibungkus kain, empuk dan menyerap air. Selepas dari ruangan ini dijamin kaki kering dan penampilan rapi.

Pukul 11.25 sy masuki ruang peribadatan. Nyess, ruangan full AC. Luas ruangan sekitar 500 m², sy perkirakan bisa memuat sekitar 1.000 jama'ah. Saat sy masuk, jama'ah baru sekitar 60 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun