Dilorong menuju masjid, dinding dilapisi cermin raksasa, ukuran 2,5 x 5 m, lumayan bisa mematut diri berjama'ah.
Setelah berwudhu, pukul 11.10 sy menuju ruang peribadatan. Setelah menapak 21 anak tangga, saya disambut dua pintu yg besar dan megah. Daun pintu terbuat dari kayu jati kelas satu. Ukiran Jepara dengan simbol Islami berupa bintang dan matahari menghiasi seluruh daun pintu. Kaligrafi Islam dengan lafadz doa masuk dan keluar masjid juga terpahat di daun pintu tersebut.
Saat sy masuk, belum ada jama'ah, artinya sy jama'ah pertama, dapat hadiah unta (cuma nggak tahu, ngambilnya dimana).......ha ha ha.
Luas ruang peribadatan sekitar 250m², ditambah teras sekitar 150m² , total 400m², sy perkirakan bisa memuat 800 jama'ah.
Interior masjid tak kalah indahnya dengan eksterior. Langit2 dipenuhi oleh ornamen islami bintang segi 12, ukuran 1x1m, total bintang 54bh. Bagian belakang berupa pintu lipat dari teralis berornamen bintang segi delapan.
Dinding altar dibuat miring, dibalut marmer dengan motif lukisan abstrak. Corak yang ramai dan warna yg tajam, menurut sy agak mengganggu konsentrasi jama'ah.
Mihrab berupa cerukan dengan lebar 2 meter dan kedalaman 3 meter. Tepat ditengahnya terpasang kaligrafi timbul Kuufi Murabba'. Dicerukan ini imam memimpin sholat. Podium ada disebelah kirinya, dibuat permanen, seolah-olah melobangi dinding. Dinding mihrab dan podium, satu corak (kelanjutan) dengan altar.
Lantai dari marmer kelas satu warna putih, ditutup karpet berwarna coklaat tua bercorak bunga.
Untuk penerangan, terpasang lampu tanam sebanyak18bh. Karena siang, hanya sepertiga lampu yg nyala. Untuk kenyamanan jama'ah terpasang Kipas 15 helikopter.
Sambil menunggu waktu dhuhur tiba, diperdengarkan rekaman pembacaan ayat2 suci Al Qur'an.
Pukul 11.44 acara dimulai, diawali dengan pengumuman², diantaranya penerimaan infaq/sodaqoh minggu yg lalu Rp.2.036.000,-, Saldo kas Rp.45.125.000,-, Khotib sekaligus Imam Ustadz Amad Fajri SH, MA. (belakangan, imam digantikan oleh Imam masjid).