Selepas adzan, pukul 12.01 khotbah dimulai. Khotib berperawakan agak gemuk, berkulit bersih usia sekitar 70 tahun. Khotbah tidak berthema, biar gampang mengikuti baiklah sy kasih judul "Menyikapi Era Informasi" Berikut ringkasannya.
1. Perkembangan peradaban dunia saat ini sangat cepat, dipelopori berbagai penemuan dibidang iptek dan informasi. Apa yg terjadi dimuka bumi dalam hitungan detik akan tersebar keseluruh pelosok dunia.
2. Pada dekade 70an, seorang tokoh/ ulama sudah meramalkan hal ini. Kemajuan informasi akan berdampak positip dan negatip bagi umat Islam. Bisa menjadi rahmat sekaligus laknat.
3. Salah satu dampak positipnya, adalah apa yg dinyatakan dalam Al Qur'an dan As Sunnah, sudah mulai terungkap kebenarannya.
4. Dampak negatipnya, perilaku yg dilaknat yg terjadi dimasa-masa sebelum kenabian Muhammad SAW, mulai bermunculan dan cepat menyebar/ditiru, seperti LGBT. Jika ini diikuti dan terus berlangsung, akan berujung kepada adzab Allah.
5. Kehidupan dunia makin tampak indah. Banyak kaum yg mempelopori utk menikmati duniawi (hedonisme), padahal sesungguhnya mereka adalah kaum penentang Allah yg keras. Sebagaimana firman Allah, yg artinya:
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras" (Q.S. Al Baqarah:204).
6. Janji setan kepada Allah untuk menggoda manusia dg berbagai cara, dari berbagai arah, kini makin leluasa. Oleh setan, dunia dibuat makin indah. Kemaksiatan dibuat indah, sehingga seolah-olah diridhoi Allah. Hal ini sudah dinyatakan dalam Al Qur'an, surat Al A'raf ayat 16-17, yg artinya:
" Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum kami tersesat, kami benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian kami akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at)."
7. Khotbah ditutup dengan ajakan untuk senantiasa memelihara keluarga kita dari api neraka, yg dijaga oleh malaikat yg ganas lagi patuh kepada Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Surat At Tahrim ayat 6, yg artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Sekian. Khotbah berlangsung selama 13 menit.
Petualangan Jumling berakhir di Warteg di jalan menuju arah stasiun Bekasi. Nasi berlauk sayur jamur, oseng taoge, tahu sayur, ampela ati, digelontor es teh tawar, dibanderol 12rb.
Jika dilakukan penilaian:
1. Arsitektur masjid: 95
2. Prasarana & kebersihan: 80
3. Khotib/khotbahnya: 80
4. Imam/bacaannya: 85