Bagi yg biasa berolahraga diseputaran GBK minggu pagi, pasti akan terkaget-kaget. Pasalnya, pagi ini, ditempat itu dipenuhi orang paruh baya dengan wajah penuh harap. Antre sembako-kah?. Bukan. Mereka adalah para orang tua yang dengan ikhlas dan tekun mengantar dan menungguin anaknya untuk bersaing mendapatkan satu kursi di sekolah kedinasan bergengsi, Politeknik Keuangan Negara STAN (d/h STAN). Saya termasuk salah satu diantaranya.
Konon peserta test seluruh Indonesia mencapai 112.666 orang. Sementara kursi yang diperebutkan tak lebih dari 3.650 kursi. Bayangkan betapa sengit persaingannya.
Pagi ini di GBK, peserta test sebanyak 17.000 orang. Walau resminya yg test di GBK adalah untuk wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten, dari hasil wawancara iseng², ada juga yg berasal dari Medan dan Palembang. Alasannya, "Enakan daftar di Jakarta, sekalian ikut bimbingan test", katanya.
Seorang Bapak yg berpenampilan capek tapi penuh semangat, sy tanya, dari mana asalnya. "Abdi ti Ciamis, pak". "Oh, jauh juga ya pak" jawab saya.
Sambil menunggu sang anak bersaing, para bapak dan ibu duduk lesehan dimana saja. Ada yg diselasar, teras, halaman, dan dibawah pohon. Pokoknya asal teduh disitulah mereka duduk. Sebagian duduk beralaskan koran, kain, tas kresek, juga kardus bekas Aqua.
Test pagi ini adalah TPA (Test Potensi Akademik dan Bhs Inggris). Test yg sedianya dimulai pukul 08.00 mundur setengah jam, untuk mengakomodasi peserta yg datang terlambat. Panitia yg baik hati, pikir saya. Kalau tidak diundur, kasihan juga, karena banyak yg dari luar kota.
Tak dapat dipungkiri, STAN memang salah satu sekolah kedinasan favorit. Selain mutunya memang top, juga penempatannya sebagian besar dilingkungan Kementerian yang bergengsi, Kementerian Keuangan.
Diantara kerumunan orang, sesekali menyeruak Salesman universitas2 swasta membagi-bagikan brosur. Saya dan sebagian besar penunggu menyambut tawaran brosur. Tak lama brosurpun ludes. Diantara pengambil ada yg bergumam:....."Hmm, siapa tahu nanti bermanfaat". Gumaman yg bisa diartikan:...."Hmm, siapa tahu anak sy nggak lulus".....he he
Pinter juga penerbit brosur (universitas2 swasta) program yang ditawarkanpun tak beda jauh dengan program STAN, D3 Perpajakan dan Administrasi Negara!.
Pukul 11.15 test selesai. Byuuuuuur peserta berebut keluar, disambut para penunggunya, orang tuanya. Ada yg terdiam, ada yg ceria, ada yg langsung cerita walau nggak ditanya.
Para orang tua dan anaknya menyebar, masing-masing kembali ke rumah. Tetap dengan wajah yang penuh harap.
----------------------------
Senayan, 15 Mei 2016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H