"Hei..pengemas luka akan segera datang"
Aku tertegun, rinduku pada pengemas luka masih terpahat
Aku beranjak merasakan angin
Benar, Ramadhan si "pengemas luka" tengah bersiap
Menaburkan cahaya penawar luka
Kubuka daun pintu dan jendela hatiku lebar -- lebar
Agar pengemas luka leluasa menabur cahaya
Tuntaskan prahara jiwa..
Dan..mengemas segenap luka
Tapi, akankah kugapai Ramadhan kali ini?
Kutatap nanar pengemas luka di kejauhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!