Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. Guru Madrasah Ibtidaiyah. pengagum senja, penyuka sastra. Love to read, try to write, keep hamasah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Harmoni Ruang Publik Kotaku

30 September 2015   13:38 Diperbarui: 23 Desember 2017   16:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang publik? Mendengar kata tersebut, maka akan terbayang dalam pikiran kita mengenai tempat – tempat umum yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk digunakan dan dinikmati bersama – sama, secara cuma – cuma tentunya. Contoh ruang publik yang tidak bisa lepas dari keseharian kita adalah, jalan raya, tempat ibadah, perpustakaan daerah, taman dll. Namun, dari berbagai ruang publik yang akrab dengan keseharian kita, jalan raya adalah ruang publik yang memegang peranan penting dalam menunjang operasional kegitan suatu kota atau wilayah. Jalan raya tak ubahnya hardware atau perangkat keras utama dalam suatu wilayah, Tak hanya itu, jalan raya juga menjadi penghubung antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

Abad 21 yang udaranya masih kita hirup hingga detik ini, nyata tengah menggeliat semangat. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang begitu kontras mewarnai bumi pertiwi hari ini. Terlihat jelas pertumbuhan berbagai bidang sektor industri, pembangunan infrastruktur, pembangunan perumahan rakyat yang seolah berpacu dengan waktu. Berbagai kegiatan tersebut, tentu bertumpu pada kondisi aksesbilitas jalan raya.

Terletak antara 2o52’ LS sampai 3o5’ LS dan 104o37’ sampai 104o52’ BT, dengan Luas wilayah sebesar 400,61 Km2. Sebelah utara, timur, dan barat berbatasan dengan Kabupaten Banyu Asin, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim. Sungai Musi membelah kota ini menjadi 2 bagian besar yaitu seberang Ulu dan seberang Ilir dengan jembatan Ampera sebagai penghubung, jembatan yang sekaligus menjadi icon kota ini, kota Palembang.

Palembang, sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, siapa yang tidak mengenal kota ini? Rutinitas di kota Palembang terbilang padat, jalan raya pada kota ini senantiasa ramai oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, pusat – pusat perbelanjaan, perkantoran, industri, jasa, selalu diwarnai oleh hiruk pikuk. Kondisi jalan raya di kota Palembang terbilang baik, meskipun permasalahan klasik semacam kemacetan terkadang mewarnai. Masalah semacam kemacetan tidak semestinya menimbulkan perdebatan, karena yang terpenting adalah merumuskan solusi untuk mengatasinya. Berbicara mengenai macet, mungkin sebagian orang akan enggan, lantaran masalah macet sudah tak hangat lagi. Macet, merupakan suatu indikasi atau alarm yang menunjukkan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan dengan kondisi jalan. Sederhanya, dari hari ke hari jumlah kendaraan pribadi terus saja bertambah sementara kondisi jalan sebenarnya tidaklah bermasalah. Jumlah kendaraan pribadi sangatlah tidak sebanding dengan jumlah kendaraan umum.

Gaya hidup konsumtif, itulah penyebabnya. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan menambah jumlah kendaraan umum diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan secara bertahap. Namun, sangat disayangkan, karena sebagian besar pengguna jalan tak jarang mengkambinghitamkan kondisi jalan. Sebagai kota metropolitan, Palembang terus berbenah mengatasi masalah kemacetan. Hal ini terlihat dari proyek – proyek pelebaran ruas jalan, perubahan ruas jalan, pembangunan fly over yang seolah tiada henti. Miris memang, masalah macet yang seharusnya disadari oleh para pengguna jalan.

Sebagai kota metropolitan, aksesbilitas dan tata letak kota Palembang tak bisa dibilang biasa. Lewat sekali pandang saja, kita bisa menilai, tata letak kota Palembang cukup apik dan menarik. Hal ini terbukti dengan dipilihnya kota Palembang sebagi tuan rumah berlangsungnya berbagai perhelatan, baik yang berskala nasional maupun internasional. Adapun perhelatan bergengsi yang pernah digelar di kota Palembang adalah, SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013, ASEAN University Games 2014, MTQ Internasional 2014, dan kini kota Palembang tengah dipersiapkan untuk menjadi salah satu tuan rumah ajang SEA Games 2018 kelak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kota Palembang memiliki akses, tata letak dan ruang publik yang memadai.

Adalah Benteng Kuto Besak atau yang lebih dikenal dengan BKB merupakan salah satu ruang publik yang ada di kota Palembang yang berlokasi di Jl. Sekanak kecamatan Ilir Barat Palembang. Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton pada abad XVIII yang menjadi pusat kesultanan Palembang Darussalam, benteng ini menjadi saksi perlawanan dari penjajahan Belanda dan Jepang. Halaman luas yang berhadapan langsung dengan bangunan Benteng Kuto Besak menjadi salah satu ruang publik yang digandrungi warga Palembang. Berada tepat di tepi sungai Musi, dengan latar belakang Jembatan Ampera yang kokoh, cukup memikat. Tidak perlu dana ekstra atau merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati tempat ini. Tidak ada pungutan biaya untuk menikmati tempat ini, namun, bila pengunjung ingin menikmati atau menjajal kuliner dan panganan khas Palembang tentu harus merogoh kocek.

Wajar saja, bila tempat ini tak pernah sepi pengunjung, tua, muda, anak kecil sudah sangat familiar dengan tempat yang satu ini. Terletak di pusat kota, dengan aksesbilitas oke. Siapapun dapat berkunjung ke tempat ini secara Cuma – Cuma tentunya, untuk sekedar melepas penat dan lelah setelah beraktivitas. Benteng Kuto Besak padat pengunjung pada sore hari, lantaran pagi hingga siang sebagian besar orang sibuk dengan aktivitasnya masing – masing. Menjelang sore, tempat ini mulai dipadati pengunjung, untuk menikmati senja dengan background sungai Musi dan jembatan Ampera. Tak hanya itu, pengunjung pun akan dimanjakan dengan berbagai kuliner dan panganan khas Palembang.

Selain Benteng Kuto Besak, kota Palembang juga memiliki taman yang tak kalah menarik. Taman Kambang Iwak, warga Palembang sering menyebuntnya KI. Taman ini belokasi di Jl. Tasik, Bukit kecil Palembang. Taman Kambang Iwak merupakan public space bagi warga Palembang untuk berkumpul. Danau yang indah dan pepohonan yang masih terjaga, hmm..menjadikan tempat ini kian eksotik. Sedikit berbeda dengan Benteng Kuto Besak, Taman Kambang Iwak akan ramai pengunjung pada pagi hari, terlebih hari libur. Wajar bila taman ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk berolahraga, bermain dan berkreasi brsama orang tua ataupun teman. Siapapun dapat menikmati tempat ini secara Cuma – Cuma. Fasilitas rekreasi serba free…alias gratis.

1-heri-ki-park1-5a3e20f65e13735fdf1fc165.jpg
1-heri-ki-park1-5a3e20f65e13735fdf1fc165.jpg
Bagi para pencinta buku dan baca, kota Palembang memiliki perpustakaan daerah yang sangat pas untuk dikunjungi, perpustakaan yang luas, nyaman dan tentunya dengan koleksi buku yang oke.

Itulah sekelumit ruang publik yang ada di kota Palembang. Masalah yang terkadang mewarnai ruang publik, itu adalah wajar. Tidak semestinya masalah tersebut diperdebatkan, karena dengan timbulnya masalah, suatu wilayah akan terdorong untuk berbenah. Seperti kota Palembang, sebagai kota metropolitan, kota Palembang terus berbenah. Berbenah untuk mewujudkan harmoni bersama.

Palembang, 16 Dzulhijah 1436 H
Wujudkan Harmoni...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun