Terdapat beberapa hal yang menjadi penghalang bagi perempuan untuk berkembang serta terlibat dalam berbagai sektor, seperti ketakutan dalam menghadapi risiko, rendahnya kepercayaan diri, takut akan kegagalan, diskriminasi, dan stigma masyarakat serta budaya high power distance, dimana perempuan dianggap tidak lebih mampu dari laki-laki sehingga kita perlu menjadi Resilience yaitu dapat bertahan menghadapi tekanan dalam kehidupan atau pekerjaan.
"Resilience hari ini penting karena seberapa toleransi kita terhadap stress itu sebenarnya adalah sesuatu yang bisa dilatih dan menjadi keterampilan," ucapnya.
Menurut Analisa ada beberapa langkah yang dapat untuk dapat menciptakan Resilience seperti menentukan tujuan dan mengenali diri, temukan support system, mencari kesenangan, hindari mengkritisi diri secara berlebih sehingga dapat mengelola emosi/stress serta dapat mengolah energi tersebut untuk menjadi hal yang lebih positif dan kreatif.
Wanita karir memiliki peran ganda, yaitu bekerja dan juga menjadi ibu bagi anak-anaknya. Berperan ganda terutama dalam masa pandemi seperti ini tentu mempengaruhi kondisi psikologis mereka terutama dalam hal pekerjaan.
"Pemberdayaan secara psikologis menjadi penting dalam menghadapi perubahan dan untuk meningkatkan performa di tempat kerja karena dapat meningkatkan sense of personal control yang dapat memotivasi dalam bekerja untuk mendapatkan hasil positif," pungkas Analisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H