Mohon tunggu...
Sugianto Anto
Sugianto Anto Mohon Tunggu... -

Sugianto

Selanjutnya

Tutup

Money

Nelayan di Pantai Prigi Trenggalek "Panen Ubur-Ubur"

2 Agustus 2011   14:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Salah satu potensi kelautan yang ada di pantai Prigi adalah ubur-ubur. Selain ubur-ubur sudah barang tentu hasil kelautan yang paling menonjol adalah ikan. Setelah hampir dua tahun terakhir tidak ada musim ikan di pantai Prigi, kini hampir sebulan lalu masyarakat/nelayan di pantai Prigi dibikin tersenyum dengan datangnya musim ikan. Dan lebih tersenyum lebar kembali dengan disusulnya musim ubur-ubur.

Musim ikan dan musim ubur-ubur sudah pasti tentu membawa efek positif terhadap kondisi perokonomian nelayan. Nelayan yang semula menganggur akhirnya dapat pergi melaut kembali menangkap ikan juga menangkap ubur-ubur. Yang paling menarik dengan datangnya ubur-ubur adalah munculnya tempat-tempat penimbunan baru untuk mengolah sementar dari ubur-ubur tersebut. Sebelum akhirnya ubur-ubur tersebut dipaking dengan paking bagus oleh pembeli.

Para pembeli ubur-ubur tersebut rata-rata adalah asing. Seperti yang disampaikan oleh Didik, salah seorang nelayan bahwa pembeli dari ubur-uburnya adalah orang Tiongkok. Dan penulis juga mendapati saat makan di sebuah rumah makan di tepi pantai (Rumah Makan Bu Alif), di sana banyak orang Chin (Tiongkok) mereka bercakap dengan bahasa mereka. Sungguh ini adalah lompatan yang sangat luar biasa.

Namun di sisi lain, Didik, nelayan yang kini memilki armada penangkapan ikan dan ubur-ubur merasa kurang puas dengan kondisi yang di alaminya kini. Didik berharapa adanya dampingan dari pihak investor untuk mungkin membuat pengolahan ubur-ubur di Pantai Prigi. Didik juga berharap adanya investor yang mau bekerja sama untuk membiayai peralatan untuk menangkap ikan dan ubur-ubur. Sehingga dia bisa lebih banyak memiliki anak buah kapal. karena yang demikian itu bisa mengurangi pengangguran.

Bagi kompasiana yang sempat membaca tulisa ini dan bermaksud melakukan investasi di dunia kelautan bisa kontak langsung dengan penulis. Penulis memiliki blog sederhana (plikwatulimo.blogspot.com) buat komunikasi dengan siapapun yang berminat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi nelayan yang membutuhkan investasi dan pelaku investasi di dunia kelautan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun