Mohon tunggu...
Taryono
Taryono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tinggal di Bandar Lampung

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Contohlah Bupati Malinau Merevolusi Desa

21 November 2014   00:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah konsep "Gerakan Desa Membangun" atau lebih populer disebut GERDEMA yang diterapkan bupati Malinau untuk mensejahterakan masyarakatnya. Menurutnya gerakan ini dicanangkan setelah melalui  perenungan yang panjang dan mendalam.

Sang birokrat tulen ini juga coba menjawab pertanyaan, kenapa  kesejahteraan masyarakat tidak meningkat meski elite lokal dan  birokrat daerah telah bekerja keras, khususnya di desa Kabupaten  Malinau?

Jawabnya karena tidak adanya pelibatan masyarakat dalam  pembangunan. Dalam konteks ini pemerintah mestinya memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Lalu di mana peran pemda? Dalam konsep ini mereka berperan  membimbing, mengarahkan, sekaligus memberi dukungan penuh melalui  segenap potensi sumber daya yang dimiliki, termasuk dukungan  dana.

Nah, poin penting  yang ditegaskan penulis buku ini sebelum  menjalankan GERDEMA: seluruh pemangku kepentingan di Malinau  terlebih dahulu harus memahami  dan mengusai konsep serta implementasi dengan baik; para pelaksana wajib memahami  berbagai  nilai utama sebagai target yang ingin dicapai. Visi menjadi  landasan gerak pembangunan Malinau, dijalankan berdasarkan sebuah konsep yang disertai dengan semangat  yang ideal dan mendasar.

Fokus GERDEMA adalah desa. Karena itulah dibutuhkan kerja keras  dari birokrat untuk mengubah sistem nilai, mindset, dan culture set  dirinya sendiri,  perilaku masyarakat, dan pemangku kepentingan di daerah. Dengan demikian impian mewujudkan kesejahteraan masyarakat makin mudah dicapai.

Ekonomi kreatif

Yang menarik di sini, penulis mengatakan bahwa Pemkab Malinau juga menjalankan kebijakan ekonomi kreatif (creative economic policy) untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi rakyat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

Untuk diketahui  bahwa sepanjang 2011, industri kreatif menyumbang tujuh persen produk domestik bruto (PDB). Kontribusi ini menempatkan sektor ekonomi kreatif pada urutan  ketujuh penyumbang PDB terbesar. Penyerapan tenaga kerja juga tidak  main-main. Pada 2010, jumlah tenaga kerja kreatif mencapai 8,6 juta orang dari total tenaga kerja nasional 108,2 juta (7,9).

Hebatnya lagi, sumbangan industri kreatif Indonesia terhadap perekonomian nasional lebih tinggi dibanding negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Sumbangan industri kreatif mereka  sekitar 5 persen dari PDB. Dari segi varietas, Indonesia juga lebih  kaya karena domestic market yang besar.

Kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun