Mohon tunggu...
Menik Aurora
Menik Aurora Mohon Tunggu... -

Hidup ini indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Cinta Terluka

25 Maret 2014   03:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala torehanmu di atas cinta

Kitab asmara pun tertutup luka

Sirna rasa hasrat  angan merayu

Tersapu bayu mendayu haru

.

Ketika mentari terbenam empat penjuru

Di atas horizon batas cakrawala menyaru

Niscaya alpa langit biru dan samudra

Punah  tercerabut canda dan  tawa

.

Tatkala lambaian tangan perpisahan

Tirai panggung pun lungsur perlahan

Keras teriakan pekik cinta  lenyap

Sekadar merindu pun  usai lesap

.

Tersisa kenangan kunjung  dihapus

Ranting asa dipaksa putus pupus

Kepompong kecewa tercabik pahit

Bawa sayap pelangi kupu-kupu  melangit

******************************************************************************************

[caption id="attachment_328268" align="aligncenter" width="300" caption="Illustrasi : Shutterstock"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun