Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Love

Mengapa Laki-Laki dan Perempuan Mencintai Secara Berbeda?

24 Juli 2024   11:13 Diperbarui: 24 Juli 2024   13:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan. Tentang hal ini tidak ada persoalan. Lalu mengapa keduanya sangat berbeda dalam hal mencintai? Dalam tulisan kali ini, saya akan membagikan sebuah insight yang pernah saya dengar beberapa tahun lalu tetapi saya kira masih relevan sampai saat ini. Tulisan ini tidak berarti saya paham benar tentang laki-laki dan perempuan, tetapi hanya sekelumit pikiran yang mampir.

Menjadi laki-laki dan perempuan adalah suatu hal yang terberikan (given), artinya kita tidak punya pilihan sejak awal akan menjadi laki-laki atau perempuan. Selain itu, manusia juga lahir dengan kepribadian yang unik. Aspek fisik manusia turut membentuk perasaan dan kepribadiannya. Sama halnya, aspek psikis juga mempengaruhi aspek fisik. Dalam dunia psikologi, hal ini dinamakan relasi psikosomatis antara tubuh dan jiwa.

Kita fokus pada cara mencintai. Laki-laki mencintai mulai dari "bagian tertentu" dari diri wanita, entah aspek fisik maupun aspek psikis. Sebagai contoh, ada orang yang tertarik dengan ibu gurunya sendiri. Meski terpaut usia cukup jauh, si laki-laki tetap menikahi ibu gurunya. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketertarikan si laki-laki terhadap kepribadian ibu gurunya yang pintar atau perhatian. Contoh lain, seorang laki-laki biasanya mudah menaruh perhatian pada bagian tubuh wanita yang menarik bagi dirinya.

Sementara itu, wanita hanya bisa mencintai seorang laki-laki secara keseluruhan. Artinya, wanita tidak hanya mencintai bagian tubuhnya saja, tetapi semua aspek dari seorang laki-laki: kesiapannya. Jika seorang laki-laki sudah siap secara fisik, mental, atau finansial maka mudah bagi seorang wanita untuk jatuh cinta.

Hal ini disebabkan karena by design, tubuh perempuan berciri reseptif, artinya bisa menerima kehadiran seorang manusia baru di dalam tubuhnya. Ia tidak hanya menerima bagian-bagian tertentu dari tubuh janin, tetapi seluruhnya. Sebaliknya, seorang laki-laki akan memberikan "sebagian" tubuhnya untuk bisa menghasilkan manusia baru.

Semoga penjelasan singkat ini bisa membantu memahami perbedaan antara cara wanita dan pria dalam hal mencintai. Jika ada kompasianer yang ingin menanggapi, saya akan sangat senang sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun