Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terang dari Terang

5 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 5 Juli 2022   07:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulut membuka dan menutup salam

Tangan menyibak tirai

Keluar dari Kemah Suci

Terang sebelum terang

Tak kuasa mata memandang 

Terang yang membuka mata.

Cinta lebih murni dari emas tua

Sudi tinggal di hati miskin papa

Sungai rindu muara darah.

Sebelum senja mendekat

Tirai kembali pada tempat

Terang tetap bercahaya

Tinggalkan berkas merah dan biru

Tetap menunggu sepanjang waktu

Sabar seluas lautan 

Sampai esok kan berjumpa

Kata terucap tanpa suara

Jakarta, 4 Juli 2022. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun