Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tiga Cara Memandang Perempuan

1 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 1 Juni 2022   06:32 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Sebagai seorang religius (laki-laki), saya sering ditanya tentang cara pandang terhadap perempuan. Setelah dipikir-pikir, saya memakai tiga kacamata yang berbeda untuk memandang seorang perempuan. Kata "seorang" merujuk pada yang utuh: perempuan sebagai pribadi. 

Pertama, secara biologis. Ketika melihat seorang perempuan, aspek pertama yang dilihat adalah "tubuh". Jika tidak demikian, saya sedang "sakit mata"atau sedang melihat "hantu" yang tak punya tubuh. 

Kedua, secara psikologis. Jika pintu komunikasi terbuka, saya cenderung akan mengungkapkan segala hal untuk menarik perhatiannya.

Ketiga, secara rohani. Saya melihatnya sebagai "gambar, rupa, citra Allah" (baca: bermartabat). Bahkan, sampai terbersit dalam doa: "Terpujilah engkau di antara wanita".

Secara jujur, saya mulai memandang dari taraf biologis dan perlahan-lahan menanjak menuju cara pandang rohani. Saya hanya menipu diri ketika mengatakan akan mulai terlebih dahulu dari cara pandang "rohani". Jadilah ini sebuah latihan menggunakan mata secara bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun