Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Salah Kaprah "Tissue Magic"

12 Desember 2019   10:10 Diperbarui: 12 Desember 2019   10:16 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Seorang kerabat saya, Bruder J berbakat sulap. Hari itu, 22 November 2019 adalah hari besar untuk komunitas kami, yaitu Caecilia Day. Bruder J tidak mau ketinggalan untuk menyemarakkan pentas yang akan digelar malam hari. Ia mempersiapkan trik-trik andalannya. Dua di antaranya sudah sering kami saksikan, yaitu "Sendok Bengkok" dan "Menyambung Tusuk Gigi."

Trik ketiga benar-benar spesial, karena belum pernah ditayangkan selama ia bergabung dengan tarekat. Ia membocorkan sedikit informasi tentang trik itu.

"Namanya The Magic Tissue." Ia menyebut frasa bergaris miring dengan logat Inggris setengah jadi. "Bahannya tisu, tetapi bukan sembarang tisu. Kayaknya tersedia di Indomaret."

Entah apa yang membuatnya berpikir kalau bahan-bahan untuk sulap dijual juga di Indomaret. Maklum, ia bukan orang asli sini, seperti kebanyakan kami. Tetapi yang pasti, ia sangat yakin.

Sehari sebelumnya, tepatnya hari Selasa, ia singgah ke Indomaret untuk membeli senjata dalam perjalanannya menuju Atma Jaya.  Ia masuk dan bertanya kepada kasir yang kebetulan seorang gadis muda.

"Mbak, ada tisu mejik?", tanyanya tanpa beban asumsi apapun di kepala. Ia menyampaikan pertanyaan itu dengan lantang, tanpa keraguan sedikitpun, dengan senyum formal.

Si Mbak memandangnya sebentar, sedikit malu-malu. Si Mbak tersenyum dan berkata, "Ada."

Sejurus kemudian, tissue yang dimintapun tiba. Tanpa melihat apa yang ia beli, Bruder J langsung memasukkan benda itu ke dalam ranselnya. Ia membayar dan mendapat struk. Tidak perlu berlama-lama di Indomaret, supaya tidak ketinggalan bus Transjakarta. Alhasil, si Bruder pergi ke kampus membawa senjata sulapnya. Benda itu tetap ada di dalam tas sampai ia kembali ke komunitas.

Keesokan harinya, sementara yang lain sibuk mendekor panggung, Bruder J naik ke kamar tidurnya. Ia membuka ransel, mengeluarkan senjata untuk melakukan ujicoba sebelum pentas. Bruder melihat bungkusan tisu itu, agak ganjil. Bentuk dan warnanya pun unik, belum pernah dilihatnya. Ia membuka tisu itu, basah. Ada cairan yang terasa seperti minyak terkandung di dalamnya.

Karena penasaran, Bruder J kemudian membaca aturan pakai.

"Oleskan pada permukaan ... dan selamat menikmati kepuasan ..."

Sedetik kemudian, Bruder J tertawa tidak karuan di atas kasur lusuh. Ternyata bukan tissue untuk sulap seperti yang diinginkannya, malah Tissue Magic, nama produk "dewasa." Bruder J kemudian membagikan pengalamannya kepada kami sambil tidak berhenti tertawa. Itulah mengapa cerita ini bisa sampai kepada Anda.

Akar tak ada, rotanpun jadi. Meski niatnya belum kesampaian untuk menampilkan trik The Magic Tissue, tetapi performance "Sendok Bengkok" dan "Menyambung Tusuk Gigi Patah" sungguh memuaskan mata anak-anak Cilincing yang datang ke rumah kami sore itu. Sebagai kompensasi, trik ketiga ia ganti dengan trik "Kartu Joker Merah & Hitam" yang memanfaatkan kecepatan tangan. Dan memang aku akui, sangat cepat!

Anak-anak SD Strada Cilincing yang berjumlah 50-an sontak bertepuk tangan. Ada yang bahkan lupa tepuk tangan karena mulutnya masih terbuka. Heran. Terpana. Terpukau. Bruder J memang hebat, meski tanpa Tissue Magic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun