“ni orang gak punya etika...belum selesai bicara sudah pergi” gumamku kesal
Hari yang lain, entah karena tekanan pekerjaan dan sifatku yang selalu menuntut pekerjaan harus segera dilaksanakan membuat penilaianmu terhadapku semakin buruk, masalah sepele selalu terjadi pertengkaran.
aku menyadari hal itu dan sering kuungkapkan ketika kita bicara santai. Seperti siang ini di pantri dapur aku duduk diatas tumpukan kertas A4, dan kau di kursi kayu bulat
“Yah memang ku akui, tapi kalau tidak begini pekerjaan tidak akan jalan, kau tahu pekerjaan admin dan keuangan di project posisinya seperti isi burger” sambil memutar mutar gelas kosong
“Isi burger ?”
“ ya ditekan atasan dan ditekan bawahan, kau tahukan ?”
“ aku hanya merasa ini merupakan proyek aneh”
“aneh?”
“di projectku sebelumnya tidak seperi ini, disini demandnya terlalu tinggi, sedang dana yang tersedia pas pasan”
Aku tidak menjawab tapi dalam hati mengiyakan, kulihat wajahmu terlihat lelah.
“Aku minta maaf kalau selama ini marah marah” kataku sambil berdiri