Mohon tunggu...
Di
Di Mohon Tunggu... -

Menyukai kejadian bumi dan luar angkasa,menyukai teknologi, save earth

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

My Sweet Train

15 Desember 2012   04:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah saya mendengar obrolan dua orang mahasiswa di stasiun Tugu Yogyakarta,  kejadiannya sudah lama  kira kira tahun 2011, tapi saya mengingat betul isi pembicaraan dua orang mahasiswa itu, yang penggalan obrolannya adalah sebagai berikut: " Kereta Indonesia saya rasa bisa bersaing dengan kereta di negara maju" " Dimananya ?" Tanya  temannya yang berambut kriting memakai kaca mata "Yah interiornya, kebersihannya juga kecepatan" "Kecepatan?....menurutmu kereta tercepat di Indonesia yang bisa disaingkan dengan kereta luar negeri kereta apa?" tanya temannya yang berambut keriting "mmm Argo Bromo Anggrek " jawab temannya Langsung temannya yang berambut keriting terpingkal pingkal, aku mendengar itu juga  terpingkal pingkal...tapi dalam hati... " Kau tahu Shinkansen? " tanya temannya yang berambut keriting, sambil menahan tertawa "Tahu...kereta tercepat di Jepang kan?" "Kalau kau bilang kecepatan kereta Argo bromo Anggrek  tidak kalah dengan kereta luar negeri menurutku kalimatmu kurang lengkap, karena jika  kereta Argo Bromo Anggrek  diajak balapan dengan  Shinkansen maka hasilnya Agro Bromo baru sampai satu kali, Shinkansen sudah empat kali bolak balik Jakarta Surabaya dengan catatan kondisi rel sama" Dalam hati aku membenarkan keduanya....kenapa ...? Saat ini diakhir 2012, kereta api terus berbenah, dari sistem ticketing sampai dengan ketepatan waktu, interior kelas executive  kereta api jenis Argo, memang sudah bagus,  terutama Argo Bromo Anggrek, menurutku bisa bersaing dengan shinkansen ( walaupun aku hanya melihat dari gambar) Masalah kecepatan...kereta paling mahal di Indonesia belum bisa bersaing dengan Shinkansen, EuroStar, atau kereta tercepat di belahan dunia lainnya. Sejak  pertama kali dikenalkan kereta api oleh ibuku, aku langsung jatuh cinta dengan moda transportasi ini, pergi kemanapun, asal masih di pulau jawa aku akan memilih naik kereta api, aku dan merasakan betul perubahan yang dilakukan PT KAI Dari perubahan yang dilakukan oleh manajemen PT KAI, perubahan  yang paling aku tunggu adalah 1. Kecepatan dan tepat waktu. rasanya mimpi Indonesia bisa memiliki kereta seperti Shinkansen, Jakarta Surabaya ditempuh dalam waktu 2 jam. aku yakin jika ada seperti itu, penumpang pesawat terbang akan beralih ke kereta api. 2. Tiketing, maksudnya disini adalah, jika penumpang tidak jadi berangkat maka ticket tidak hangus, tapi bisa digunakan pada hari lain, dengan tambahan biaya tentunya, yah paling tidak meniru sistem tiket pesawat, jadi penumpang tidak terlalu dirugikan. Karena mempunyai impian seperti itu, timbul inspirasi tentang kereta di Negeri Samudra, negeri yang hanya ada pada novel Seven of Wind: The Time Machine, dalam novel tersebut kutuliskan imajinasiku kereta super cepat dengan jarak tempuh 750km / jam yang dinamai kereta cahaya, Rute kereta Cahaya adalah  ibukota negeri Samudra Weindo, sampai Ibu kota propinsi Jasequw Selatan, Prime Jasequw yang berjarak 500 km. Yah..apapun yang sudah dilakukan oleh manajemen PT KAI  sebagai penumpang paling loyal aku bisa kasih point bintang 4. Kereta api ayo teruslah berbenah...(^0^) Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun