Mohon tunggu...
Di
Di Mohon Tunggu... -

Menyukai kejadian bumi dan luar angkasa,menyukai teknologi, save earth

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Self Publishing atau Konvensional Terserah Penulis

4 Oktober 2012   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini menerbitkan karya sendiri bukan hal yang sulit, seorang penulis aktif bisa menerbitkan sendiri hasil karyanya. Yang menjadi kendala publik Indonesia menilai bahwa buku hasil karya sendiri kurang berbobot,

Menurut saya penulis yang akan menerbitkan karyanya walaupun itu self publising atau konvensional perlu memperhatikan hal penting:

1. Tulisan, anda adalah editor tulisan anda sendiri, ingin tahu cara menulis yang baik banyaklah membaca, lihatlah gaya tulisan pengarang yang sudah pernah menerbitkan lebih dari satu buku.

2. Alur yang jelas, tema anda bagus tapi kalau alur tidak jelas akan membuat novel anda membingungkan.

3. Buat klimaks yang tidak pernah dilupakan pembaca, sekarang ini memunculkan tema cerita baru sangat susah, Alur cerita dan klimaks yang bagus lah yang membuat pembaca tidak bisa melupakan tulisan anda.

4. Uji cobakan pada teman atau saudara, kalau teman atau saudara anda bilang paham, berarti paling tidak pembaca yang lain juga paham dengan alur cerita anda.

5. Kalau anda ingin menerbitkan melalui self publishing, pilihlah penerbit yang terpercaya.

Kelebihan self publishing adalah print on deman dan royalti seumur hidup.
Tahukah anda dengan print on deman anda akan membantu menyelamatkan bumi dari kerusakan, karena pembuatan kertas berhubungan dengan pohon.

Kenapa royalti seumur hidup ? karena buku anda akan terus dicetak selama ada permintaan sampai anda tua.

Sedangkan penerbit konvensional, menguntungkan dengan promosi yang bagus, tanpa mengeluarkan uang buku anda sudah terpajang di toko buku.

Saya pecinta buku, asal buku itu bagus dari self publishing atau penerbit komersial pasti saya beli, sebelum menerbitkan Trilogy Seven Of Wind 1 , saya membaca berulang ulang, prosesnya bisa di baca diSoW.

Kenapa saya tidak bilang belajar pada pengarang yang berhasil mendapat predikat best seller, karena saya setuju dengan jargon yang pernah ditulis seseorang, bahwa buku bagus belum tentu best seller, dan buku best seller belum tentu bagus. karena itu saya sangat menyayangkan jika ada buku bagus tapi ternyata tidak bisa menjadi best seller

oke writter teruslah berkarya…dan jangan takut untuk menerbitkan karyamu, terserah anda mau konvensional atau self publishing

dan pembaca, jangan ragu untuk beli karya hasil selfpublishing
Cheers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun