Mohon tunggu...
PKPA Indonesia
PKPA Indonesia Mohon Tunggu... -

PKPA Indonesia adalah lembaga independen yang konsern terhadap perlindungan anak.\r\n\r\nsite: www.pkpaindonesia.org

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyulap Plastik Bekas Menjadi Produk Bernilai Jual Tinggi

2 Maret 2016   10:55 Diperbarui: 2 Maret 2016   11:47 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

[caption caption="Para ibu-ibu credit union dampingan PKPA belajar membuat tas berbahan plastik bekas."][/caption]

Medan (23/2)  – Setelah lebih dari sembilan puluh menit menempuh perjalanan menggunakan angkutan umum, Ibu- ibu kelompok binaan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) tiba di Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk yang berlokasi di Kelurahan Belawan Sicanang.

Kunjungan yang berlangsung selama dua hari ini diinisiasi oleh PKPA dan bertujuan untuk menambah pemahaman masyarakat, khususnya ibu rumah tangga terhadap dampak negatif sampah dan metode yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah menjadi produk layak jual dan menambah income keluarga.

Dalam kesempatan kali ini, ibu-ibu yang ikut dalam kunjungan ke Bank Sampah Sicanang memperoleh training  singkat mengolah plastik menjadi tas multifungsi. Adapun plastik yang digunakan adalah plastik kemasan pewangi pakaian dan plastik kemasan pembersih lantai.

Untuk membuat sebuah tas berukuran kecil, dibutuhkan delapan lembar plastik kemasan yang kemudian digunting menjadi enam belas lembaran 10 cm. Lembaran – lembaran plastik 10 cm tersebut lantas disatukan dengan cara dijahit menggunakan benang bening yang menyerupai benang pancing. Plastik-plastik yang telah disatukan tersebut bisa diolah menjadi bermacam-macam bentuk, mulai dari map kertas sederhana, tas jinjing ukuran besar, payung, tas make up kecil dan sebagainya.

[caption caption="Peserta pelatihan belajar menjahit tas berbahan plastik bekas"][/caption]

Training pembuatan tas plastik daur ulang ini dipandu oleh Ibu Ani dari Bank Sampah Induk Sicanang. Ibu Ani yang pada hari itu mengenakan kerudung berwarna biru memperi arahan yang mudah dimengerti dan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta pelatihan. Meskipun beberapa peserta mengalami kesulitan dalam mengoperasikan mesin jahit khusus plastik yang menggunakan dinamo, namun seluruh peserta merasa tertarik dan tetap bersemangat menyelesaikan pembuatan tas yang telah mereka mulai. Pada hari kedua, tiap peserta yang ikut berpartisipasi berhasil menyelesaikan tas dalam beragam bentuk yang berbeda.(ayu_InDokPKPA)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun