Tim PKM Riset Eksakta (PKM-RE) Unsoed Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sukses mengembangkan hidrogel dari ekstrak daun patikan kebo dan madu yang terbukti efektif dalam merawat luka bakar derajat 2. Tim PKM ini diketuai oleh Hayatul Khoirinnisa (K1A022039) dan beranggotakan Roro Winda Puji Lestari (K1A020064), Alma Nurtiara (K1A022057), Dwi Yuliyanti (K1A022072), dan Enggel Lita Septiana (K1A023101) yang dibimbing oleh Ibu Dr. Santi Nur Handayani M. Si.
Tim ini dibentuk berawal dari melihat permasalahan yang ada di masyarakat. Pemberian pasta gigi, mentega, minyak, dan mengompres dengan air es sebagai perawatan luka bakar diyakini masyarakat dapat mengurangi risiko serta meredakan panas. Hal ini justru dapat berdampak fatal seperti pembengkakan, infeksi, dan kerusakan jaringan kulit yang lebih dalam.
Hayatul mengatakan bahwa proses penyembuhan luka bakar memerlukan senyawa pendukung. Senyawa yang bertanggung jawab atas hal tersebut adalah berupa senyawa  tanin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid yang berperan penting dalam penyembuhan luka bakar dengan merangsang pembentukan jaringan baru, berfungsi sebagai antiseptik dan antibakteri, serta meningkatkan kadar antioksidan dan kekuatan jaringan kulit.
Menurut penelitian oleh Ningtias & Luluk pada tahun 2024 senyawa tersebut dapat diperoleh salah satunya dari daun patikan kebo. Daun patikan kebo  memanglah tumbuhan yang tidak sepopuler tumbuhan lain. Tanaman yang sering diabaikan dan dijuluki jujukutan ini ternyata memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa. Daun ini banyak ditemukan sebagai gulma berbentuk semak berkayu.
Disisi lain ada sebuah potensi pemanfaatan madu yang telah banyak dikenal memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, dan kemampuannya merangsang pengangkatan jaringan mati, sehingga semakin memperkuat efektivitas dalam penyembuhan luka bakar. Â
Melihat permasalahan yang ada, tim PKM-RE ini berusaha membuat inovasi dengan melakukan analisis efektivitas kombinasi ekstrak daun patikan kebo dengan madu yang diformulasikan dalam bentuk hidrogel yang tentunya diharapkan mampu meningkatkan efektivitasnya dalam menunjang pertumbuhan sel kulit baru dan mempercepat proses pemulihan luka bakar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H