Mohon tunggu...
PKMBR PANDANWANGI
PKMBR PANDANWANGI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hujan Kenangan di Desa Pandanwangi

31 Oktober 2023   09:34 Diperbarui: 31 Oktober 2023   09:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survey posko 03 desa Pandanwangi (dok. pribadi)

Minggu terakhir. Tepatnya tiga hari sebelum kami pulang meninggalkan desa. Kami mempunyai ide untuk nonton film bareng bersama anak-anak bimbel, akan tetapi berhubung filmnya yang kurang tepat maka kami terpaksa harus mencari ide lain terkait apa yang akan ditonton oleh anak-anak. Akhirnya kami pun menayangkan sebuah dokumentasi foto dan video mulai awal mereka datang untuk belajar bersama kami hingga akhir. Dan disinilah mulainya turun air hujan, mulailah datang air deras yang tak sanggup lagi untuk kami bendung dengan telungkup mata kami. Ya, menangis.

Berawal dari beberapa anak yang mulai berlinangan air matanya dengan diiringi ucapan "kalau kakak-kakaknya pulang terus kita les sama siapa?", "kan sudah ada guru-guru baru yang akan meneruskan bimbel ini nak, kalian nanti juga akan belajar bersama guru-guru baru tersebut" jawab kami dengan wajah tersenyum dan hati yang mulai diselimuti mendung. "nggak kak, kita maunya belajar sama kakak-kakak KKN, asik, seru, seneng" saut mereka dengan nada dan wajah yang memelas disertai air mata yang mulai menetes, "guru-guru baru itu juga asik dan seru lo dek, sama seperti kakak-kakak ini, kalian pasti juga akan seneng belajar bersama guru-guru baru itu" jawab kami dengan penuh kepastian untuk meyakinkan mereka bahwa kami memang akan pulang dan mereka akan terus belajar bersama.

Tiba-tiba, terdengar suara yang berbeda, suara yang tidak sama seperti sebelumnya, suara yang telah terkena terjangan air mata yang sudah tak mampu mereka tahan lagi, suara yang tak jelas intonasinya karena bercampur dengan dahsyatnya tangis mereka "enggak, pokoknya kakak ga boleh pulang, kakak sini saja belajar bareng kita", itulah Rara, si anak istimewa yang berbeda dari teman-temannya. Maka sontak pun mereka semua terpancing emosionalnya untuk menangis, untuk menuangkan semua cerita mereka ketika bersama kami ke dalam sebuah tangisan yang tersedu-sedu. Karena mereka tahu, bahwa cerita-cerita itu akan menjadi kenangan yang akan mereka rindu di lain waktu. Maka disinilah, kamipun juga ikut menangis sesedih-sedihnya.

Silaturahmi dan berpamitan kepada tokoh masyarakat desa Pandanwangi (dok. pribadi)
Silaturahmi dan berpamitan kepada tokoh masyarakat desa Pandanwangi (dok. pribadi)

Tokoh masyarakat desa Pandanwangi dan ketua perpustakaan desa Pandanwangi (dok. pribadi)
Tokoh masyarakat desa Pandanwangi dan ketua perpustakaan desa Pandanwangi (dok. pribadi)

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Tidak cukup sampai disitu. Minggu, 10 September 2023 merupakan hari dan malam terakhir bagi kami karena esok harinya kami akan pergi meninggalkan desa. Maka di hari dan malam itu juga kami pun bersilaturrahmi ke para tokoh masyarakat di desa tersebut serta berpamitan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun