Mohon tunggu...
pkmbrmunder10
pkmbrmunder10 Mohon Tunggu... Guru - UNIVERSITAS AL FALAH ASSUNNIYAH

PkM-BR UAS 2023 Kelompok 10 Desa Munder Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Ini Kita Cerita tentang PkM-BR "Pernah Seatap, Meskipun Tidak Menetap"

30 Oktober 2023   21:53 Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:58 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TPQ Nur Hidayatullah (Dokpri)

TPQ Nur Hidayatullah (Dokpri)
TPQ Nur Hidayatullah (Dokpri)

Ketika PkM-BR/KKN kita perlu berkomunikasi dengan pihak pemerintah desa, BPD, Karang Taruna, dan lembaga-lembaga terkait serta tokoh masyarakat agar pelaksanaan KKN berjalan dengan baik dan lancar. Banyak hal yang bisa menjadi pelajaran, salah satunya dari segi internal kita bisa belajar bagaimana mengahrgai pendapat, menghargai perbedaan hingga toleransi. Pada malam hari sudah menjadi suatu agenda rutin untuk diskusi dan mempererat kekeluargaan sesama rekan kelompok maupun sesama mahasiswa PkM-BR.

Tidak terasa waktu terus berjalan, diakhir kegiatan tentu sangat disayangkan jika tidak dilakukan foto bersama sebagai kenang-kenagan bahwa kita pernah bersama.

Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang berkesan yang kami lalui di PkM-BR desa munder terutama kami mengenal teman baru yang terdapat dari Program Studi yang berbeda dengan segala sifat dan kelakuan yang berbeda dan random. Kami melalui banyak hal bersama, ada kejadian dimana saat peserta KKN UNMUH datang ke desa Munder. Menurut bapak sekertaris desa, posko putri akan digabung. Akan tetapi ternyata pada kenyataannya peserta KKN UNMUH sangat banyak alhasil posko tidak muat. Maka daripada itu kami mengalah karena barang-barang yang bibawa oleh peserta KKN UNMUH sangat banyak sehingga kami tidak punya posko atau tempat dihari itu. Dan setelah itu kami dicarikan tempat oleh perangkat desa yang diutus oleh bapak kades yang alhamdulillah menemukan tempat untuk posko kami.

Kejadian mengesankan lagi pada saat terakhir kami akan penarikan, kami pamit kepada kepala desa kemudian kepada ibuk dan keluarga yang punya posko. Saat itulah tangis kami pecah karena akan meninggalkan ibuk yang sangat menyayangi, perhatian dan opn pada kami.

Kami menemukan banyak orang baik diluar sana, kami seperti menemukan keluarga baru serta pengalaman yang tak akan terlupakan dan pastinya sangat memberikan kemanfaatan bagi kami semua keluarga Posko 10 Munder. Mengutif perkataan seorang kawan "Kita pernah seatap, meski tidak menetap" yang artinya jadikan hal tersebut sebagai sebuah kenangan dan menjadi sebuah cerita dimasa yang akan datang. Terimakasih Desa Munder, Kenanganmu tak akan kami lupakan.

Untuk mengetahui cerita kita lebih detail lagi bisa kunjungi laman Kompasiana Kami di https://www.kompasiana.com/pkmbrmunder1041460

Dan cek di yt. link : https://youtu.be/xurwGPVHlFc?si=Eu8X7ZflofKe4zFd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun