*puisi renungan di Laut Bali saat mencari penampakan lumba-lumba "Dolphin Tour" di Pantai Lovina, Singaraja
Lumba-lumba kau ada dimana?
Kudekati, kau menjauh
Kukejar, kau sembunyi
Ku ke sini, kau ke sana
Ku hanya ingin memandangnu
Menyaksikan keindahanmu
Ku tak ingin menjamahmu
Apalagi menangkap atau melukaimu.
Kau muncul ke permukaan bersama kawan-kawan.
Terkadang meloncat membuat decak kagum
Bagai simfoni samudera yang indah
Hiburan bagi mata kami di lautan lepas.
Sejenak kau terlihat dan secepat itu pula kau menyelam menghilang.
Kusabar menanti menunggu kau muncul lagi.
Menanti dan menunggu
Wahai mamaliq laut yang cerdas.
Kau bagai putri malu yang tersipu dikejar belasan perahu jukung dan dipelototi puluhan mata wisatawan.
Kupunya uang untuk pergi melaut menyaksikanmu.
Tapi kutak kuasa mengendalikanmu
Kau hidup merdeka di segara
Keberadaanmu bukan untuk nenghibur manusia.
Kau punya tujuan hidup sendiri sesuai kodratmu.
Menerjang ombak menjelajah birunya lautan.
Jika kau ingin terlihat di permukaan oleh wisatawan, itu terserah kemauanmu.
pada waktu yang tepat dan di tekpat yang tepat.
.
*Pandji Kiansantang, di Laut Bali saat "Dolphin Tour" di Pantai Lovina, Singaraja , Buleleng, Bali Utara pada Jumat 9 September 2022 sunrise jam 7-8 pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H