Inspirasi Motor Ojek Online

Seminggu ini saya mendapat KENIKMATAN baru naik motor ojek online (ojol).

Mulai rutin pakai Motor Ojol sejak setahun lalu tinggal di  BALI (Juni-November 2022) pada saat puncak pandemi. Khususnya saat tinggal di Nyima Inn di Kerobokan. 

Nekad menjelajah ke pantai-pantai yang pada saat itu masih DITUTUP untuk umum : pantai Kuta, Legian, Petitenget, Seminyak dan pantai Canggu, bahkan pintu masuk ke pantai "sejuta umat" Kuta sempat dipasang"police line". Hanya dengan biaya  11 ribu (Kerobokan-Kuta) hampir setiap hari bisa menikmati sunset di pantai yang kosong melompong... serasa " private beach" 

 Sejak bulan Mei 2022, saya mendapat PENCERAHAN... ide baru deras mengalir dan produktif menulis... serasa "hidup menjadi lebih hidup". 

Istimewanya jika menumpang naik motor ojol di ibukota, inspirasi begitu banyak muncul... sehingga karena tak mungkin mencatatnya selama naik motor, harus diingat dengan menghafal kata-kata kunci (supaya tak lupa sesudah sampai di tujuan). 

Selain lebih murah dan cepat di tengah kemacetan ibukota yang semakin parah, Ojol adalah pilihan tepat bagiku untuk ke berbagai tempat. Hanya ada 2 hal yang "kurang nyaman" : panas terik di cuaca ibukota membuatku "matang" di motor. Menyiasati "siksaan" ini, saya membayangkan sedang ada di pantai di Bali... tempat favoritku untuk sunbathing. 

Resiko kedua naik motor adalah rawan kecelakaan... kalau ada apa-apa langsung berdampak ke tubuh (beda dengan mobil yang masih terlindung body mobil). Hikmahnya : membuatku banyak BERDOA sepanjang perjalanan . Tapi alhamdulilah driver ojolnya handal dan cukup safe driving. Thanks mas Driver ojol 

 Mungkin karena bersentuhan LANGSUNG dengan Dunia nyata... dunia masyarakat kebanyakan (wong cilik) membuatku lebih "peka"...   dan memunculkan inspirasi-inspirasi yang "fresh". 

Atmosfirnya beda dengan naik MOBIL Taxy online. Kondisi yg aman (adem ber-AC) dan "terlindung" membuat seakan di "comfort zone". Akibat "terlalu nyaman", hampir tidak ada inspirasi yang muncul. 

Memang dalam hidup, kita harus berani "ambil resiko" keluar dari "zona nyaman" dan "vevire pericoloso" (nyerempet bahaya)... baru jika merasa "terpepet" akan muncul ide-ide brilyan dan terobosan. semacam "leap of creativity" (lompatan  kreativitas).

 *Pandji Kiansantang, Menteng, Senin, 6 Juni 2022 siang