Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Inspirasi Kedai Kopi Legendaris

4 Juni 2022   13:32 Diperbarui: 4 Juni 2022   13:37 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Gang Gloria di Glodok ke Old Shanghai di Kelapa Gading... perjalanan kuliner menikmati kopi legendaris yang telah dinikmati para pecinta kopi di ibukota selama hampir 1 abad : "Kopi Es Tak Kie" (1927-2022) 

Sabtu, 28 Mei 2022 dalam "Walking Tour : Jelajah Pecinan Glodok" ngopi bersama Ira Lathief  di kedai pertama sejak 1927 di Gang Gloria, Petak 9, Glodok. Berfoto bersama Koh Ameng, pengelola dari generasi ketiga. 

Jumat, 3 Juni 2022 dalam aktivitas "Our Time" bersama istri Amalia kembali menikmati Es Susu Kopi Tak Kie. Kali ini di Old Shanghai @ Sedayu City, pusat kuliner baru di Kelapa Gading yang baru beroperasi seminggu sejak 27 Mei 2022. 

3 Inspirasi dari "Kopi Es Tak Kie : sedjak 1927"

 1) Bisnis keluarga (Family Business) yang bertahan dan berkembang dalam perubahan zaman selama hampir satu abad. Kini telah dikelola oleh generasi keempat 

2) Mempertahankan "resep sukses" dengan menyesuaikan diri denfan perkembangan zaman dan berorientasi pada pelanggan (customer oriented).

 3) "Legacy" (warisan) dari leluhur yang merupakan suatu karunia yang haris disyukuri dan dipertahankan. Dulu brand ini adalah salah satu "pelopor kedai kopi" di Batavia pada masa kolonial Belanda. 

Dari perspektif bisnis, saat itu ada di "blue ocean" yang bisa dibilang tanpa pesaing. Kini market kedai kopi sedang "booming" dengan ngopi di kedai kopi menjadi simbol lifestyle modern. Tapi begitu banyak kedai kopi bermunculan dan brand-brand baru menjadi viral. Artinya industri coffee shop yang dulunya "blue ocean" kini sejak pandemi semakin menjadi "red ocean" (banyaknya pesaing membuat banyak pelaku bisnis "berdarah darah" untuk survive dan berkembang). 

Di sinilah perlunya "diferensiasi". Kopi Es Tak Kie dengan sejarah yang panjang dan nilai-nilai (values) yang dimiliki, memiliki "competitive advantage" berupa "heritage coffee" yang dapat dikembangkan melalui story-telling. 

Inspirasi "spontan" ini adalah hasil ngobrol bareng Koh Willy, pengelola dari generasi keempat pada Jumat, 3 Juni 2022 sore di cabang terbaru di Old Shanghai @ Sedayu City Kelapa Gading 

*Pandji Kiansantang, Jakarta, 4 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun