Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cahaya Kebaikan

28 Agustus 2021   04:59 Diperbarui: 28 Agustus 2021   05:00 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*mengenang 40 hari wafatnya paman kami  Abdul Radja Sutjahjo Mukadi (1951-2021)

Tak terasa 40 hari telah berlalu sejak Mang Yoyo tiada.

Kumasih ingat pada hari Ahad 18 Juli 2021 pagi berita mengagetkan itu datang. Bagai kilat khusus, kabar duka dari Jakarta itu juga membuatku terguncang di Bali. 

Pada malam harinya diminta menjadi moderator pada Tahlilan Online hari pertama... yang bersamaan dengan prosesi pemakaman almarhum di Gunung Jati, Cirebon. Doa bersama kami mengiringi bersemayamnya almarhum di tempat yang diinginkannya... berdekatan dengan makam orangtuanya.

40 hari kemudian, semalam, kami menyelenggarakan Tahlilan Online 40 hari wafatnya Mang Yoyo. Istri dan putranya Tante Sandra dan Hafi memberikan sambutan serta membacakan tahlil dan memimpin Doa. 

Semoga bacaan Yaasiin, Tahlil dan Doa bersama keluarga besar untuk almarhum diterima oleh Allah Subhanahu wata 'ala.

Mang Yoyo memang sudah tiada, tapi akan selalu hidup dalam kenangan kami. Berbagai kenangan indah dikisahkan dengan penuh haru oleh keluarga besar.

Para keponakan mengungkapkan rasa syukur dan kehilangan mendalam pada sosok seorang paman yang begitu perhatian pada para mereka. Saya menyebutkan para keponakannya sebagai "Mang Yoyo Fans Club".

Perhatian istimewa almarhum pada para keponakan dengan nasehat-nasehatnya yang mendalam. Menjadi tempat bertanya yang bersahabat.

Ya, suka berbagi ilmu. Itulah sifat Mang Yoyo yang dibentuk dari ajaran orangtua dan perjuangan hidupnya yang berat. Studinya di Jerman makin membentuk karakternya sebagai orang berilmu yang menebarkan ilmunya.

Dari perut turun ke hati... Keahlian memasak Mang Yoyo dengan resep masakan yang unik kreasinya sendiri sungguh menyisakan kekangenan pada cita rasa masakannya. 

Ahli masak yang suka berbagi makanan pada keluarga. Tidak pernah pelit berbagi resep, yang kini dilanjutkan oleh Tante Sandra melalui postingannya di Instagram. Kudoakan nantinya bisa dibukukan sebagai "Yoyo's Secret Recipes" bahkan merintis "Resto Yoyo".

Kasih sayang Mang Yoyo tak hanya pada sesama manusia. Tapi juga makhluk hidup lain ciptaan Tuhan. Cinta hewan peliharaan dan tanaman hias. Mengadopsi anjing dan kucing jalanan yang terlantar. Merawat tanaman di rumah dengan telaten dan penuh perhatian.

Mang Yoyo memang pribadi yang unik. Tidak ada duanya. Kebaikan hatinya membuatnya semakin tidak terlupakan dan sulit tergantikan.

Hebatnya walau sudah tiada, Mang Yoyo mampu "mempersatukan" keluarga besar. Kakak-kakak dan para keponakan yang mengasihinya berkumpul secara online dengan istri dan anaknya untuk  bersama-sama mendoakannya. 

Silaturahmi yang terjalin karena belasungkawa ini semoga dapat terus berlanjut... membuat semangat "cinta keluarga" dari Mang Yoyo dapat diteladani dan makin mengakrabkan keluarga besar Mukadi.

Begitulah Mang Yoyo.. yang selalu menebar kebaikan semasa hidupnya... maupun sesudah wafatnya. Mampu mewujudkan harapan orangtuanya yang memberikan nama "Sucahyo"... "Cahaya Kebaikan".

Auf wiederseihn Herr Mukadi

*Pandji Kiansantang, 27 Agustus 2021 @ Ubud, Bali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun