Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Pelajaran Laga Perancis - Swiss dalam Euro 2020

29 Juni 2021   06:19 Diperbarui: 29 Juni 2021   06:29 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedih tim favoritku Perancis tumbang, tapi legowo karena Swiss bermain lebih baik. Pertandingan PALING SERU dalam Euro 2020 : Babak 16 besar antara  Perancis vs Swiss pada dinihari ini. 

TIDAK ada yang menyangka Swiss (hanya peringkat ke-3 dalam babak penyisihan grup) mampu bermain gemilang pada dini hari ini hingga menyingkirkan Juara Dunia Perancis. Perancis yang lebih difavoritkan, tertinggal 0-1 pada awal babak pertama. Drama 10 menit pada awal babak ke-2 terjadi ketika Swiss gagal mengkonversi penalti dan Perancis bangkit dengan Karim Benzema mencetak 2 gol dalam 2 menit.            Gol spektakuler Paul Pogba membawa Perancis berbalik unggul 3-1. 

Ternyata Swiss juga punya "mental baja". Ketika Perancis yang unggul 2 gol kelihatannya akan lolos ke Babak Perempat Final, Swiss mampu bangkit dengan mencetak 2 gol hingga memaksakan perpanjangan waktu. 

Pada extra time terlihat Swiss lebih dominan... seperti diesel.. makin lama makin panas di saat Perancis mulai kehabisan tenaga. Satu persatu pemain bintang Perancis cedera atau kehabisan tenaga sehingga diganti, termasuk bintang malam ini Karim Benzema. 

Swiss tampil lebih mengancam pada extra time ini. 30 menit babak perpanjangan waktu berlalu tanpa gol sehingga harus diselesaikan dengan "Adu Penalti". Perancis tetap diunggulkan mengingat kipernya Hugo Loris mampu menggagalkan penalti pada waktu normal. 5 pemain yang bernyali besar dari kedua tim maju sebagai eksekutor penalti. Ternyata 9 eksekutor mampu menunaikan tugasnya dengan baik dan mencetak gol. Tak sekalipun kiper Perancis maupun Swiss yang mampu menghalau bola. Bola bebas melenggang ke gawang lawan. 

Makin membuat drama yang menegangkan bagi fans kedua tim di stadion dan penonton siaran langsung di seluruh dunia, termasuk saya... yang rela begadang demi "tontonan klas dunia.  Klimaks / Antiklimaks terjadi ketika sang "superstar" Kyllan Mbappe maju sebagai eksekutor kelima dari tim Perancis. Mengingat reputasi hebat Mbappe sebelumnya, diperkirakan ia akan mampu menyelesaikan tugasnya dan membawa skor kembali imbang 8-8. 

Di sinilah kembali terjadi kejutan, tendangan penalti Mbappe mampu diblok kiper Swiss. Yan Sommer menjadi "Pahlawan" yang membawa Swiss menjungkirbalikkan semua prediksi mampu lolos ke 8 Besar. Sebaliknya Mbappe yang bermain buruk pada hari ini seketika menjadi "Pecundang"... "From Hero to Zero". 

Pendukung Perancis menangis. Fans Swiss bersorak. Swiss mampu membuat "kejutan terbesar" pada Euro 2020 dalam pertandingan paling seru di turnamen ini, yang pertamakalinya harus diselesaikan dengan adu penalti. "Biggest upset in the tournament" 

Bagai "David mengalahkan Goliath", tim Perancis, sang Juara Dunia yang bertabur bintang dikalahkan oleh "tim medioker" Swiss. Hampir semua pemain Les Bleus adalah pemain bintang yang terkenal di sepakbola Eropa. Bandingkan dengan pemain Swiss yang "tidak dikenal". Mungkin hanya Granit Xhaka (kapten tim) dan Xherdan Shaqiri yang namanya dikenal, itupun sebagai "pemain medioker" di Liga Inggris.

 3 Pelajaran dari pertandingan ini :

 1). Sepakbola adalah Olahraga TIM alias kolektif, bukan individual. Tim yang bertabur bintang seperti Perancis biasanya memiliki masalah "Ego superstar". Beda dengan tim medioker, TANPA Bintang yang bermental "Team Player" yang lebih dapat bersinergi dan mewujudkan TEAMWORK untuk mencapai hasil terbaik 

2). Sebagaimana Hidup, yang akan menjadi "Winner" (Pemenang) adalah yang paling tangguh dan.msmpu bangkit dari kegagalan sementara. Kedua Tim menunjukkan memiliki "semangat juang" dan mentak RESILIENT (Tahan Banting). Ketika tertinggal, mereka tidak tinduk menyerah dan mampu bangkit. Perancis bangkit dari ketertinggalan 0-1 untuk berbalik unggul 3-1. 

Ternyata Swiss lebih hebat lagi. Tertinggal 2 gol pada akhir babak ke-2, mereka mampu menutup defisit 2 gol melawan tim besar seperti Perancis

 3). Yang akhirnya menentukan STAMINA dan mental baja. Setelah unggul 3-1 pada akhir babak kedua, Perancis terlihat "terlena" dan berpuas diri. Bahkan cenderung memandang remeh tim lawan. Sikap ini harus dibayar mahal dengan kebobolan 2 gol pada akhir babak kedua. Sikap mental "comfort zone" yang  membuat Perancis kehilangan kesempatan emas untuk menang pada waktu normal. 

Pada babak perpanjangan waktu, Swiss terlihat lebih BUGAR sementara Perancis kehabisan nafas. Nirgol membuat keduanya harus bertarung pada adu penalti. Keletihan sesudah main 120 menit (2 jam) dan tekanan psikologis bagi eksekutor penalti membuat tos-tosan ini sangat menegangkan. Kans besar, 75% - 25 % untuk mencetak gol melalui penalti membuat tekanan ada penendang penalti yang dituntut untuk cetal gol. Sebaliknya Kiper lebih tidak terbebani. Mereka hanya perlu mengandalkan nalurinya untuk "membaca" arah tendangan penalti. 

Kiper Swiss Yan Sommer ternyata punya "mental baja" yang mampu menggagalkan penalti sang superstar Perancis, Kylan Mbappe. Perancis tersingkir, Swiss melaju ke Perempat Final Euro 2020 untuk menghadapi Spanyol. 

Ternyata sama seperti dalam kehidupan nyata pada masa PANDEMI ini dimana yang bisa selamat BUKAN yang terkuat fisiknya, tapi yang paling "Bugar staminanya" karena dapat menyesuaikan dengan keadaan (Adaptif dengan disiplin menerapkan Prokes). 

Demikian juga dalam sepakbola, tim yang akan menang adalah yang paling SIAP untuk bertanding bukan hanya 90 menit, tapi juga extra time sampai 120 menit dan mempersiapkan diri untuk "worst senario" : Adu Penalti.... "Survival of the Fittest" 

Selamat untuk tim Swiss  yang berjaya. Respek untuk Perancis yang kalah terhormat 

*Pandji Kiansantang, Bali, 29 Juni 2021 pagi

 #euro202O #inspirasisepakbola #footballinspiration #teamwork #resilient #stamina  #adaptif #pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun