Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi Gerhana Bulan Total

28 Mei 2021   10:39 Diperbarui: 28 Mei 2021   10:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara fithrahnya manusia diciptakan Tuhan seperti Bulan.

 Bukan seperti Bintang yang SELALU berkilauan di kegelapan malam. Bulan itu selalu berubah bentuknya dan terang cahayanya... kadang berbentuk Sabit (Crescent), Setengah Bulan (Halfmoon) dan Purnama (Fullmoon) yang cemerlang. Kadang cahayanya terang benderang yang menyinari malam, kadang redup tertutup awan... Tapi pada dasarnya tetap saja Bulan itu bersinar. 

TEOLOGI BULAN

Demikian pula dengan Manusia, diciptakan Illahi untuk "bersinar"... makhluk istimewa yang ditakdirkan sebagai "khalifah" (pengganti) Tuhan untuk mengelola bumi. Ibarat Bulan yang berbeda bentuk dan terangnya dari waktu ke waktu, Manusia juga berbeda-beda kadar terangnya. Ada yang cahayanya redup, yang hanya bisa menerangi diri sendiri. Ada yang cahayanya terang benderang bagaikan bulan purnama yang dapat menerangi lingkungan sekitar. 

"Terang" adalah simbol dari "manfaat"... seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan pada sesama manusia. 

Nabi Muhammad SAW bersabda "Khairunnas anfa uhum linnas" (Manusia terbaik adalah yang paling memberi manfaat pada orang lain). Dalam Kristen dikenal ungkapan "Terang Dunia" sebagaimana disebut dalam Alkitab "Kamu adalah Terang Dunia... Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, sehingga mereka melihat perbuatanmu yang baik...". Demikianlah dalam berbagai agama, "Cahaya" identik dengan Kebenaran (jalan Tuhan) dan sebaliknya "Kegelapan" identik dengan "Kesesatan"... 

Dalam hal ini analogi Manusia dan Bulan menjadi relevan. Bulan adalah benda langit yang bersinar pada malam hari karena PANTULAN sinar matahari. Bulan TIDAK memiliki cahaya sendiri, sama dengan "terang" yang dibawa manusia bukanlah yang dihasilkannya sendiri, melainkan hasil dari hidayah dan karunia Tuhan. Artinya manusia yang paling bersinar adalah yang paling mampu "memantulkan" (merefleksikan) cahaya kebenaran dari Tuhan melalui ucapan maupun perbuatannya yang memberikan manfaat pada orang lain. 

PESONA BULAN

Bulan adalah benda langit yang begitu mempesona, apalagi pada kondisi Bulan Purnama (Fullmoon). Purnama membuat  suasana romantis dan membuat orang gembira... seperti lirik lagu keroncong favoritku "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" (karya R. Maladi dan dipopulerkan Soendari Soekotjo). Tak heran begitu banyak orang yang menyukai Bulan, kondisi psikologis yang disebut "Selenophile". 

Tapi bulan tak selalu bersinar. Adakalanya mengalami Gerhana, termasuk fenomena "Gerhana Bulan Total" (Moon Total Eclipsed). Peristiwa kemarin pada 26 Mei 2021 sangatlah langka karena bersamaan dengan "Super Red Moon" dan terjadi pada Hari Waisak... konon terjadi 195 tahun sekali... artinya yang kemarin itu adalah satu-satunya yang terjadi pada masa hidup kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun