Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Bola

#OleOut #OleYes

27 Mei 2021   17:32 Diperbarui: 27 Mei 2021   17:52 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*untuk fans Manchester United... dari fans Liverpool 

Sejak Desember 2018 Ole Gunnar Solkjaer ditunjuk menjadi Pelatih MU menggantikan sang "special one" Jose Mourinho. Sejak awal banyak yang meragukan apakah mantan striker MU berjuluk "Babyfaced Assassin" (karena wajahnya yang "baby face" dan tajam menggolkan) mampu mengembalikan kejayaan MU di bawah Sir Alex Fergusson... "Glory glory Man United"... 

Tagar #OleOut berkali-kali viral di medsos... gegara prestasi MU yang naik turun bagai "roller coaster"... Sering garang melawan klub-klub besar, tapi memble melawan klub-klub gurem. Tak pelak, ia menjadi pelatih yang paling sering di-bully. Uniknya semakin kencang suara agar ia dipecat #OleOut justru sesudahnya prestasi MU membaik. Kecaman dan ancaman pemecatan seolah menjadi cambuk baginya untuk bangkit. 

Hingga kini Ole selalu lolos dari pemecatan... pada saat pelatih-pelatih terkenal dipecat atau resign dari klub-klub besar : Unay Emery (dari Arsenal menuju Villareal), Frank Lampard (dari Chelsea), Pochettino dan Mourinho (dari Tottenham), Conte (dari Inter Milan) dan yang terbaru: Zidane (dari Real Madrid).

 Musim ini prestasi The Red Devils di luar dugaan, runner-up Liga Primer (mengungguli sang juara bertahan sekaligus "musuh bebuyutan", tim favoritku, Liverpool) dan runner-up Liga Eropa ... kalah dari Villareal di bawah sang "Raja Liga Eropa" Unay Emery dalam adu penati dimana setelah sepakan jitu 10 pemain lainnya, eksekutor terakhir MU keepeer David de Gea gagal menyarangkan gol (wajar saja karena tugasnya memang mencegah gawangnya kebobolan, bukan menggolkan gawang lawan).

Memang tak ada Trophy, yang menunjukkan masih banyak hal yang harus dibenahi. Tapi prestasi ini menunjukkan grafik peningkatan. 

Dari Ole kita belajar bahwa : Soljksjaer menunjukkan 3 hal : 

1. "Dunia ingin melihat kau gagal, kecewakanlah mereka" 

2.  "Semakin  diremehkan, semakin berprestasi"

3. "Pembalasan terbaik adalah menunjukkan bahwa kau bisa melakukan apa yang orang lain anggap kau takkan bisa" 

Semangat "Ole"... YNWA

 *Pandji Kiansantang (fans Liverpool), 27 Mei 2021 

dokpri
dokpri
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun