Semua orang pasti bisa memakai HP, tapi hanya sebagian orang yang memanfaatkan semua fitur di smartphone. Sebagian hanya memakainya untuk hal-hal yang dasar (basic) saja : menelpon, WA, medsos, dan internetan. Banyak fitur "advanced" pada Smartphone  yang tidak kita pakai karena tidak paham. Â
Generasi milineal yang suka kutak katik sendiri HPnya biasanya tidak mengalami masalah ini. Tapi ini adalah "masalah" bagi generasi tua yang lahir sebelum era internet seperti Penulis. Sejujurnya kita ini "gatek" (gagap teknologi), generasi yang dulunya terbiasa membaca buku petunjuk (manual) lebih dulu sebelum mengoperasikan perangkat elektronik.
"Smartphone" (telepon cerdas) akan efektif di tangan  "smart people" (orang-orang cerdas), yaitu mereka yang dapat memaksimalkan fitur yang tersedia. Secanggih apapun perangkat jika digunakan secara "minimalis" maka akan mubazir segala kecanggihan teknologinya... dari "smartphone" turun derajat menjadi "regular phone"... Tidak ada bedanya dengan HP jadul zaman Nokia dan Ericsson...
Demikian pula bagi Kompasianer.... semua orang bisa menulis dan memposting di Kompasiana. Tapi tak semua bisa memanfaatkan berbagai fungsi Toolbar pada fitur Dashboard.Â
Toolbar itu bagaikan "peralatan kerja" atau "senjata penulis"... yang dapat memperkaya "amunisi" seorang penulis. Dengan menguasai banyak "pilihan senjata", kita dapat "bekerja" lebih efektif dan efisien... menghasilkan artikel yang lebih berkualitas.
Mengambil perbandingan dengan smartphone, kita bisa memilih.. untuk tetap menjadi "penulis biasa" atau mau belajar untuk "meng-upgrade" diri menjadi "Penulis Cerdas" (Smart Writer)Â yang mampu mendayagunakan fasilitas yang ada. Pilihan pertama menunjukkan sikap "berpuas diri", sedangkan pilihan kedua sesungguhnya lebih mencerminkan tabiat seorang penulis sejati : seorang "pembelajar seumur hidup". Pilihan ada di tangan kita...
Pengalaman pertama pasti mengesankan, Â khususnya dalam percintaan dan yang terkait dengan "passion" kita.
Sebagai "Debutan" Kompasiana, penulis antusias  untuk mengikuti "Kompasiana Blogshop : A to Z Kompasiana". Temanya menarik, yaitu "Maksimalkan fitur Dashboard dan Mainin Visual Artikelmu!". Jadwalnya : Kamis, 17 September 2030 jam 16.00,-17.00 dengan pemateri: Hafizhuddin dan M. Aulia Rahman (Content Moderator).Â
Tayangan mundur setengah jam dan berlangsung 1 jam sampai selesai pada jam 17.35. Terlihat pada Live Chat ada beberapa peserta pamit karena delay ini. Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya jam setengah lima, tayangan dimulai.Â
Sayangnya pada setengah awal tayangan ada gangguan gambar dan suara yang terputus-putus. Tapi karena niat belajar, penulis memilih "tetap setia" dan terus menyimak walau ada kendala-kendala ini.Â
Sejak awal, Penulis sudah berniat untuk menulis artikel tentang pengalaman mengikuti klas online ini dan apa saja yang dipelajari. Keinginan "berbagi ilmu dan pengalaman" ini menjadi motivasi tambahan  untuk "lebih serius" belajar dan menyimak materi yang diberikan
Hasil akhirnya... tambah ilmu di Kamis sore, yang dapat  segera dipraktekkan untuk meningkatkan kualitas postingan artikel penulis.
PENTINGNYA VISUAL DALAM ARTIKEL KITA
 1. Lebih menarik perhatian pembaca. Sesuai dengan ungkapan     "A picture is worth a thousand words" (Sebuah gambar sama nilainya dengan Seribu kata).Â
2. Agar tulisan lebih komunikatif : pesan yang ingin disampaikan penulis dapat lebih dipahami oleh pembaca. Jadi visual berperan sebagai "alat bantu" komunikasi tulisan kita.Â
MEMAKSIMALKAN FUNGSI TOOLBAR PADA FITUR DASHBOAR
Berikut ini adalah screenshoot dari materi yang diajarkan pada klas online ini. Semoga bisa bermanfaat bagi Kompasianer lain.
Setelah pertamakalinya mengikuti klas online Kompasiana, ada beberapa saran yang semoga bermanfaat :
1) Streamingnya mohon on time... agar kita hemat kuota
2) Koneksi diperbaiki agar gambar dan suara tidak putus-putus. Sangat mengganggu untuk dapat memahami secara utuh.
3) Tampilan teks dan gambar agar diperbesar karena banyak Kompasianer yang melihat via mobile dari HP.
4) Audio agar diperhalus karena ada suara dok-dok yang mengganggu
5) Untuk memudahkan pemahaman, agar dibuat ringkasan di akhir acara dengan ukuran font besar yang mudah dibaca.
Terimakasih Kompasiana atas sharing tipsnya.Â
*Pandji Kiansantang, 17 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H