Ketika orang bisa menentukan nasib. dimana hidayah Allah yang bisa di nikmati oleh hambanya.
Cambukan keras bagi hambamu ketika ada orang mengakatan jika aku tidak akan kebagian rekeji dari allah,Â
Dengan lantang memfonis kalau aku akan memakan sisa kotoran  atau serpihan tungku api,
Apakah aku masih bisa menikmati rezeki tuhan yang akan dikasih pada hambanya, aku percaya dengan barokah seorang ibu dan bapak,
Perkataan tersebut jadi cambukan keras dan hinaan yang membuat mengerakan naruli hingga meneteskan air mata,
Ya allah Hamba mu percaya, kalau hidup hambamu akan tersisihkan oleh rejeki mu,
Dan aku percaya sama hidayah dan doa seorang ibu yang semasa masih hidup mendoakan anaknya,Â
Tak mengurangi rasa terima kasih kepada seorang ibu, meski beliau lebih dulu meninggalkan ku,
Aku Percaya jika doa mu akan di ijabah oleh yang maha kuasa, karena doamu adalah ajimat bagi ku, untuk masa depan ku,
Meski banyak orang yang sudah mencaci dan menghina, hal itu akan saya jadikan semangat hidup, dan motifasi dalam membangkitkan jati diriku,Â
Semua itu akan kami jadi, jamuan hidup untuk menjalani usaha dan ikhtiar ku, dan saya doakan semoga anak cucunya, orang yang mencambuk dengan kata sepertu itu, semoga lebih baik dari ku, (Mahfud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H