Pembinaan dan pendampingan kelembagaan petani perlu dilakukan secara berkesinambungan agar terjadi transformasi pola pikir petani dalam memahami klasifikasi penyakit tanaman yang masih dapat dilakukan pengendalian secara hayati, maupun mekanisme kerja agens hayati yang perlu waktu untuk dapat "mematikan" serangga hama atau menghambat perkembangan penyakit tanaman perkebunan yang lebih lambat jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
Dari berbagai kebutuhan tersebut diatas yang disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan produk dan lingkungan pertanian yang bebas dari residu pestisida kimia hendaknya dapat dijadikan peluang investasi inovasi bidang hayati Laboratorium Utama Pengendalian Hayati BPTP Pontianak.
***
*) Penulis adalah POPT Madya BPTP PontianakÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H