Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas

8 Agustus 2024   15:29 Diperbarui: 8 Agustus 2024   16:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proyek ini dimulai dengan pengenalan konsep dasar tentang seni rupa dan literasi visual. Bu Ratna mengajak siswa untuk mengeksplorasi berbagai teknik menggambar dan melukis, sambil menekankan pentingnya mengartikulasikan proses kreatif mereka melalui tulisan. 

Setiap siswa diberi buku sketsa kosong yang akan mereka isi selama proyek berlangsung. Siswa diminta untuk mendokumentasikan setiap tahap karya seni mereka, mulai dari inspirasi awal, sketsa kasar, hingga hasil akhir, disertai dengan catatan reflektif tentang proses kreatif mereka.

Untuk memperkaya pengalaman belajar, Bu Ratna membawa siswa ke museum seni lokal dan galeri seni. Di sana, mereka tidak hanya mengamati karya seni tetapi juga menulis esai reflektif tentang karya-karya yang mereka lihat. 

Bu Ratna memberikan bimbingan tentang cara menulis kritik seni yang baik, termasuk analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Siswa juga belajar cara menghubungkan karya seni dengan konteks sejarah dan budaya yang lebih luas, memperdalam pemahaman mereka tentang seni rupa dan literasi.

Selama proyek berlangsung, Bu Ratna menggunakan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Siswa diajak untuk membuat blog atau portofolio digital di mana mereka dapat mengunggah foto-foto karya seni mereka dan menulis tentang proses kreatif yang mereka alami. Bu Ratna memberikan umpan balik secara online dan mendorong siswa untuk saling memberikan komentar konstruktif. Melalui platform ini, siswa belajar tentang pentingnya presentasi visual dan literasi digital.

Pada akhir proyek, siswa memamerkan buku sketsa mereka dalam sebuah pameran seni di sekolah. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mempresentasikan karya mereka di depan teman-teman, guru, dan orang tua. Pameran ini tidak hanya menampilkan hasil akhir karya seni, tetapi juga proses dan refleksi yang telah mereka tuliskan. Bu Ratna mengapresiasi setiap karya dengan memberikan penghargaan berdasarkan kreativitas, keaslian ide, dan kemampuan refleksi.

Proyek ini tidak hanya memperkaya keterampilan seni rupa siswa tetapi juga mengembangkan kemampuan literasi mereka. Siswa belajar mengekspresikan ide dan perasaan mereka melalui tulisan, serta mengapresiasi seni dengan cara yang lebih mendalam dan kritis. 

Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang didukung oleh teori pembelajaran teruji, Bu Ratna berhasil menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan transformatif. 

Pengalaman ini menunjukkan bahwa seni rupa dan literasi dapat berjalan beriringan, membuka pintu bagi kreativitas dan pemahaman yang lebih luas di kalangan siswa.

B. Menghidupkan Pembelajaran Berbasis Literasi: Tahapan dan Praktik Terbaik 

Pembelajaran berbasis literasi dapat diimplementasikan di berbagai mata pelajaran dengan tahapan yang jelas dan efektif, seperti yang ditunjukkan oleh Pak Dimas (guru Bahasa Indonesia), Pak Agus (guru Fisika), dan Bu Ratna (guru Seni Rupa). Melalui perencanaan proyek yang mendalam, pembentukan kelompok, pelaksanaan proyek, presentasi hasil, dan evaluasi reflektif, mereka berhasil menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif. 

Best practice mereka menggabungkan teori pembelajaran teruji dengan inovasi dalam pengajaran, menawarkan model yang dapat diadopsi oleh guru-guru lainnya. Mari kita pelajari lebih lanjut tahapan-tahapan yang mereka gunakan untuk menghidupkan literasi di kelas dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam pengajaran kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun