Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMA Tarakanita Magelang Gelar "Taktis Menulis Esai Reflektif"

26 Juli 2024   10:59 Diperbarui: 26 Juli 2024   11:05 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dalam konteks SDG, esai reflektif dapat berkontribusi pada beberapa tujuan utama./Dok Pri)

Essay reflektif adalah jenis tulisan di mana penulis merenungkan dan menganalisis pengalaman pribadi atau kejadian tertentu, serta menyampaikan pemahaman dan pemikiran mendalam terkait pengalaman tersebut. Dalam esai tersebut, penulis mengeksplorasi perasaan, reaksi, dan perubahan yang dialami serta bagaimana pengalaman tersebut berkontribusi terhadap pembentukan diri dan pandangan hidupnya. Essay reflektif sering digunakan dalam konteks pendidikan dan profesional untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kesadaran diri.

(St. Kartono memberikan seminar bertajuk
(St. Kartono memberikan seminar bertajuk "Taktis Menulis Esai Reflektif" dalam Pembelajaran P5/Dok Pri)

Essay reflektif memiliki peran penting dalam konteks pendidikan, terutama dalam pengembangan kemampuan literasi siswa. Dengan menulis esai reflektif, siswa diajak untuk mengintegrasikan pengalaman pribadi dengan teori yang dipelajari di kelas. Proses refleksi ini melibatkan analisis kritis dan introspeksi mendalam, yang mendorong siswa untuk memahami dan mengevaluasi pengalaman mereka dalam kerangka pemikiran yang lebih luas. Selain itu, penulisan esai reflektif membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis yang lebih baik, memperkuat kemampuan mereka dalam menyusun argumen yang logis, dan mengartikulasikan pemikiran mereka secara jelas dan koheren.

Tidak hanya itu, esai reflektif juga berperan dalam pengembangan literasi emosional dan sosial siswa. Dengan merefleksikan pengalaman pribadi, siswa belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka, serta memahami perspektif orang lain. Hal ini sangat penting dalam membentuk karakter yang empatik dan komunikatif. Melalui penulisan reflektif, siswa juga belajar untuk menghargai keragaman pengalaman dan pandangan hidup, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkolaborasi dan berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai konteks sosial dan budaya.

(Dalam konteks SDG, esai reflektif dapat berkontribusi pada beberapa tujuan utama./Dok Pri)
(Dalam konteks SDG, esai reflektif dapat berkontribusi pada beberapa tujuan utama./Dok Pri)

Dalam konteks Sustainable Development Goals (SDG), esai reflektif dapat berkontribusi pada beberapa tujuan utama. Misalnya, melalui refleksi kritis tentang isu-isu sosial dan lingkungan yang mereka hadapi, siswa dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya tindakan berkelanjutan dan inklusif. Esai reflektif dapat membantu siswa memahami dampak dari tindakan mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencapaian SDG, seperti mengurangi ketimpangan, mempromosikan pendidikan berkualitas, dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, esai reflektif tidak hanya mengembangkan kemampuan literasi siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi dunia.

Dalam rangka mendukung pembelajaran esai reflektif inilah, St. Kartono memberikan seminar bertajuk "Taktis Menulis Esai Reflektif" dalam Pembelajaran P5 yang baru saja berlangsung pada Jumat, 26 Juli 2024 di SMA Tarakanita Magelang. Seminar ini dihadiri oleh siswa Kelas XI (Fase E) yang antusias untuk meningkatkan kemampuan menulis dan refleksi kritis mereka, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam upaya pencapaian SDG.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun