Kata Pengantar
Dengan penuh rasa syukur, kami menyusun panduan Doa Rosario Cc5 Plus Yayasan Tarakanita ini. Melalui doa rosario ini, kami mengajak seluruh komunitas sekolah untuk merenungkan nilai-nilai yang kami junjung tinggi, yakni Compassion, Celebration, Competence, Conviction, Creativity, Community, Honesty, Discipline, serta Justice of Peace and Integrity of Creation (JPIC). Nilai-nilai ini merupakan fondasi yang membentuk karakter dan integritas siswa-siswi Tarakanita, membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang beriman, berbelarasa, dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.
Doa Rosario Cc5 Plus ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam iman dan spiritualitas kita, tetapi juga sebagai alat untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan di antara seluruh anggota komunitas Tarakanita. Melalui setiap misteri yang kita renungkan, kita diajak untuk merefleksikan dan mengaplikasikan nilai-nilai Cc5 Plus dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, doa ini menjadi perwujudan nyata dari komitmen kita untuk hidup dalam kasih, kedisiplinan, dan kejujuran, serta memperjuangkan keadilan dan perdamaian.
Kami berharap, panduan doa rosario ini dapat membantu setiap anggota komunitas Tarakanita untuk semakin dekat dengan Tuhan dan semakin peka terhadap kebutuhan sesama. Semoga dengan berdoa bersama, kita semakin dikuatkan dalam menjalankan tugas dan panggilan kita sebagai pendidik dan pembelajar yang setia. Marilah kita memohon berkat Tuhan agar Yayasan Tarakanita terus berkembang dan mampu memberikan pendidikan yang bermutu tinggi, mencetak generasi masa depan yang cerdas, beriman, dan berbelarasa.
Doa Rosario Cc5 Plus Yayasan Tarakanita
Tanda Salib
Syahadat Para Rasul
Kemuliaan
Terpujilah
Bapa kami
Salam, Putri Allah Bapa
Salam Maria
Salam, Bunda Allah Putra
Salam Maria
Salam, Mempelai Allah Roh Kudus
Salam Maria
Kemuliaan
Terpujilah
Nilai Cc5 Plus yang Pertama: Celebration dalam semangat Compassion
Kolose 3:12-17
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Renungan:
Dalam Kolose 3:12-17, kita diingatkan untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikasihi-Nya. Semangat Compassion atau belas kasihan ini menjadi landasan yang memayungi segala tindakan kita sehari-hari. Dalam kehidupan kita, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana kita perlu menunjukkan belas kasihan kepada sesama, baik dalam hal kecil maupun besar. Melalui kasih yang tulus, kita tidak hanya memenuhi panggilan Tuhan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang penuh damai dan harmoni.
Ayat-ayat tersebut juga mengajarkan pentingnya Celebration dalam iman kita. Bersyukur dan menyanyikan mazmur, puji-pujian, serta nyanyian rohani adalah bentuk perayaan yang menyenangkan hati Tuhan. Ketika kita hidup dalam semangat Celebration, kita mengakui dan menghargai segala berkat yang telah Tuhan berikan. Semangat ini mendorong kita untuk selalu bersyukur dalam segala hal, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan, karena kita tahu bahwa segala sesuatu terjadi dengan maksud yang baik dari Tuhan. Rasa syukur ini juga memperkuat ikatan kita dengan sesama, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan menguatkan.
Dengan memadukan Compassion dan Celebration, kita membentuk karakter yang mencerminkan kasih Kristus. Kasih menjadi pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan setiap tindakan kita. Dalam setiap interaksi, baik itu di keluarga, sekolah, atau masyarakat, biarlah kasih dan syukur kita terpancar sehingga damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita. Dengan demikian, segala perbuatan dan perkataan kita menjadi persembahan yang berkenan di hadapan Allah, dan kita dapat menjalani hidup yang penuh makna serta berdampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.
Bapa Kami
Salam Maria (10x)
Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Nilai Cc5 Plus yang Kedua:Â Competence dalam semangat Compassion
Matius 25:35-40Â
"Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku orang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.' Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Renungan:
Perikop Matius 25:35-40 mengajarkan kita tentang pentingnya tindakan nyata dalam mewujudkan kasih dan belas kasih. Ayat ini menekankan bahwa iman tidak hanya harus diwujudkan dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan yang membantu orang lain yang membutuhkan. Dalam konteks nilai Cc5 Plus yang kedua, yaitu Competence dalam semangat Compassion, perikop ini mengingatkan kita bahwa keahlian dan kemampuan kita harus diarahkan untuk melayani dan membawa kebaikan bagi sesama. Kompetensi tidak hanya diukur dari seberapa baik kita menguasai suatu bidang, tetapi juga dari seberapa besar kita mampu menggunakan keterampilan tersebut untuk memberikan dampak positif bagi orang lain.
Renungan ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam bagaimana kita dapat mengintegrasikan belas kasih dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama dalam pekerjaan dan layanan kita. Sebagai individu yang Competence, kita sering kali memiliki peluang dan kapasitas untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Semangat Compassion mendorong kita untuk tidak hanya bekerja demi keuntungan pribadi, tetapi juga untuk melihat pekerjaan kita sebagai kesempatan untuk menolong orang lain. Ketika kita memberikan makan kepada yang lapar, minum kepada yang haus, atau mengunjungi mereka yang sakit dan dipenjara, kita sebenarnya menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur dan menjadikan kompetensi kita sebagai sarana untuk menyebarkan kasih Allah.
Selain itu, perikop ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya empati dan kepedulian dalam interaksi sehari-hari. Competence dalam semangat Compassion berarti kita harus peka terhadap kebutuhan orang lain dan siap untuk bertindak dengan kasih dan kepedulian. Hal ini memerlukan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman kita dan mengambil inisiatif dalam menolong sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi ahli dalam bidang kita, tetapi juga menjadi pribadi yang membawa perubahan positif di lingkungan sekitar kita. Melalui tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan kasih, kita memenuhi panggilan untuk mencintai dan melayani sesama, serta mewujudkan nilai-nilai Cc5 Plus dalam kehidupan nyata.
Bapa Kami
Salam Maria (10x)
Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Nilai Cc5 Plus yang Ketiga: Conviction dalam semangat Compassion
Yakobus 2:14-17Â
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: 'Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!', tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.Â
Renungan:
Perikop Yakobus 2:14-17 mengajarkan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Ayat-ayat ini menantang kita untuk mewujudkan keyakinan kita melalui tindakan nyata yang membawa manfaat bagi orang lain. Dalam konteks nilai Cc5 Plus yang ketiga, yaitu Conviction dalam semangat Compassion, kita diajak untuk tidak hanya memegang teguh keyakinan kita tetapi juga untuk menerapkannya dalam bentuk tindakan yang penuh kasih. Keyakinan yang kuat harus tercermin dalam perbuatan yang nyata, membantu mereka yang berada dalam kekurangan dan membutuhkan dukungan.
Yakobus menunjukkan bahwa memberikan kata-kata penghiburan saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan tindakan nyata. Ketika kita melihat saudara-saudari kita yang kekurangan pakaian dan makanan, respons yang hanya berupa ucapan baik tanpa tindakan nyata untuk membantu mereka adalah sia-sia. Ini mengingatkan kita bahwa keyakinan kita harus mendorong kita untuk bertindak dengan kasih dan belas kasihan. Dalam hidup sehari-hari, ini berarti kita harus siap memberikan bantuan nyata, baik dalam bentuk materi maupun dukungan emosional, kepada mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata dari iman kita.
Semangat Compassion yang menyertai Conviction berarti kita tidak hanya berpegang pada prinsip-prinsip iman kita tetapi juga menjadikannya hidup melalui tindakan kasih. Keyakinan yang didasari oleh Compassion akan memotivasi kita untuk melakukan perbuatan baik tanpa pamrih dan untuk memberikan yang terbaik bagi sesama. Dengan demikian, iman kita menjadi dinamis dan berdampak, mencerminkan kasih Allah yang bekerja melalui kita. Kita diajak untuk terus mengasah kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan menjawabnya dengan tindakan yang penuh kasih, menjadikan dunia sekitar kita lebih baik melalui iman yang hidup dan penuh belas kasih.
Bapa Kami
Salam Maria (10x)
Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Nilai Cc5 Plus yang Keempat: Creativity dalam semangat Compassion
Matius 9:35-38Â
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."Â
Renungan:
Perikop Matius 9:35-38 menggambarkan Yesus yang berkeliling ke kota-kota dan desa-desa, mengajar, memberitakan Injil, dan menyembuhkan penyakit serta kelemahan. Dalam tindakan-tindakan ini, Yesus menunjukkan Creativity dalam melayani kebutuhan rohani dan fisik orang banyak. Creativity yang dimaksud di sini bukan hanya dalam arti menemukan cara baru atau inovatif, tetapi juga dalam berani mengambil langkah-langkah yang tidak biasa demi kebaikan orang lain. Dengan semangat Compassion, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kepedulian terhadap sesama memerlukan kepekaan untuk melihat kebutuhan mereka dan keberanian untuk bertindak dengan cara-cara yang efektif dan penuh kasih.
Ketika Yesus melihat orang banyak, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Belas kasihan Yesus tidak hanya berhenti pada perasaan tetapi mendorong-Nya untuk bertindak. Creativity dalam semangat Compassion dalam konteks ini mengajarkan kita untuk tidak hanya merasa prihatin tetapi juga mencari solusi kreatif untuk masalah-masalah yang kita lihat di sekitar kita. Misalnya, jika kita melihat kemiskinan atau kesulitan di komunitas kita, kita diajak untuk berpikir secara kreatif tentang cara-cara kita bisa membantu, apakah melalui program-program bantuan, pendidikan, atau dukungan emosional.
Yesus juga mengajak murid-murid-Nya untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan lebih banyak pekerja untuk tuaian yang banyak. Ini menunjukkan bahwa semangat Compassion haruslah menular dan melibatkan orang lain dalam usaha kita untuk menolong. Creativity di sini melibatkan kemampuan untuk menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk bersama-sama bekerja dalam pelayanan kasih. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi kreatif dalam tindakan kita sendiri, tetapi juga dalam cara kita memobilisasi komunitas kita untuk turut serta dalam tindakan belas kasihan. Perikop ini mengajak kita untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk menunjukkan kasih Allah melalui tindakan-tindakan kreatif yang penuh belas kasihan, menjadikan dunia sekitar kita tempat yang lebih baik.
Bapa Kami
Salam Maria (10x)
Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Nilai Cc5 Plus yang Kelima: Community dalam semangat Compassion
Lukas 10:33-37Â Â
Tetapi seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, datang ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, ia tergerak oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Renungan:
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati (Lukas 10:33-37) memberikan gambaran yang kuat tentang nilai Compassion dalam konteks Community. Dalam kisah ini, seorang Samaria, yang secara sosial dan budaya dipandang rendah oleh orang-orang Yahudi, menunjukkan belas kasihan yang luar biasa kepada seorang yang terluka di pinggir jalan. Tanpa memandang latar belakang atau asal-usul korban, orang Samaria ini berhenti, merawat luka-lukanya, dan memastikan bahwa orang tersebut mendapat perawatan yang dibutuhkannya. Tindakan ini mengajarkan kita bahwa Compassion sejati melampaui batasan-batasan sosial dan prasangka, dan menuntut tindakan nyata untuk meringankan penderitaan orang lain.
Semangat Compassion yang dicontohkan oleh orang Samaria menggarisbawahi pentingnya tindakan dalam membangun Community yang penuh kasih. Dalam konteks nilai Cc5 Plus, kita diingatkan untuk tidak hanya merasakan penderitaan orang lain, tetapi juga untuk bertindak dengan kemurahan hati dan kesediaan untuk membantu. Compassion dalam Community berarti kita saling mendukung dan bersama-sama menghadapi tantangan. Kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian dan penyembuhan dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita. Ini berarti mengambil inisiatif untuk memahami kebutuhan orang lain, memberikan bantuan dengan tulus, dan menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh kasih.
Renungan dari perumpamaan ini juga mengajak kita untuk melihat setiap orang sebagai sesama yang layak mendapatkan cinta dan perhatian kita. Yesus menutup kisah ini dengan tantangan untuk "perbuatlah demikian," mengingatkan kita bahwa tindakan kasih yang kita tunjukkan mencerminkan iman kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menghidupi nilai Community dalam semangat Compassion dengan berbagai cara, seperti membantu mereka yang kurang beruntung, mendengarkan dengan empati, dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan peduli. Dengan demikian, kita tidak hanya membangun komunitas yang kuat, tetapi juga mewujudkan kasih Allah yang hidup dalam tindakan nyata kita.
Bapa Kami
Salam Maria (10x)
Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Doa untuk Keadilan, Perdamaian, Keutuhan Ciptaan (KPKC), Kedisiplinan, dan Kejujuran bagi Siswa Tarakanita
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang,
Kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Kami memohon berkat-Mu atas semua siswa di lembaga pendidikan Tarakanita. Bimbinglah mereka agar selalu berjalan di jalan kebenaran dan keadilan. Ajarkanlah mereka untuk menjadi agen perdamaian di mana pun mereka berada, serta pelindung bagi keutuhan ciptaan-Mu. Semoga melalui pendidikan yang mereka terima, mereka tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, jujur, dan berintegritas tinggi.
Tuhan yang Maha Kudus,
Kami memohon agar semangat kedisiplinan dan kejujuran selalu hidup di hati para siswa. Jadikanlah mereka teladan dalam ketekunan dan ketaatan pada aturan yang baik dan benar. Bantulah mereka untuk selalu berkata dan bertindak jujur, meskipun terkadang kebenaran itu pahit. Semoga dengan kedisiplinan dan kejujuran yang mereka pegang teguh, mereka dapat mencapai prestasi yang membanggakan dan membawa nama baik bagi keluarga dan bangsa.
Ya Bapa yang Maha Penyayang,
Kami juga memohon berkat-Mu untuk keberlanjutan Yayasan Tarakanita. Berkatilah seluruh tenaga pendidik dan karyawan yang berdedikasi dalam mendidik putra-putri bangsa. Semoga semakin banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di Tarakanita, dan Engkau berikan jumlah murid yang cukup setiap tahunnya. Anugerahkanlah kebijaksanaan kepada para pemimpin yayasan agar dapat terus menghadirkan pendidikan berkualitas yang mencetak generasi beriman, cerdas berintegritas, dan berbelarasa. Dengan perantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Tanda Salib
Kata Penutu
Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan seluruh anggota komunitas Tarakanita untuk berpartisipasi dalam Doa Rosario Cc5 Plus ini. Semoga melalui doa yang kita panjatkan bersama, kita semakin dikuatkan dalam iman dan mampu menjalankan nilai-nilai Cc5 Plus dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita terus berusaha untuk menjadi pribadi yang berintegritas, berdisiplin, dan penuh kasih, sehingga kita dapat membawa damai dan keadilan di mana pun kita berada.
Semoga Tuhan senantiasa menyertai langkah-langkah kita dan memberkati segala usaha dan karya kita di Yayasan Tarakanita. Kami mohon agar lembaga pendidikan ini terus diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam mendidik generasi muda, serta semakin banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada kita. Dengan demikian, kita dapat terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.
Akhir kata, marilah kita senantiasa bersatu dalam doa dan karya, memohon perlindungan dan bimbingan Tuhan agar kita dapat mencapai cita-cita dan tujuan bersama. Terima kasih dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H