Memberikan Kerangka Kerja yang Jelas: Untuk siswa INFJ-A yang lebih cenderung menikmati struktur dan kejelasan, guru dapat memberikan kerangka kerja yang jelas dalam bentuk jadwal, rubrik penilaian, dan rencana pembelajaran yang terstruktur. Ini membantu siswa untuk memahami harapan dan langkah-langkah yang perlu mereka ambil untuk mencapai tujuan mereka.
Mendorong Refleksi dan Pemantauan Diri:Â Siswa dari kedua tipe kepribadian dapat didorong untuk melakukan refleksi secara teratur tentang kemajuan mereka, baik secara individual maupun bersama-sama dengan guru. Ini membantu siswa INFJ-T untuk mengembangkan keterampilan pemantauan diri dan mengenali pola-pola dalam pembelajaran mereka, sementara juga memberikan kesempatan bagi siswa INFJ-AÂ untuk menyesuaikan rencana mereka sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyediakan fleksibilitas dan struktur, guru dapat mendukung kedua tipe kepribadian INFJ-A dan INFJ-T dalam mencapai potensi mereka sambil mempromosikan nilai-nilai integritas di sekolah.
[Ayat yang relevan dari Kitab Suci Perjanjian Baru yang dapat dijadikan perikop untuk menjawab pertanyaan reflektif tersebut adalah 2 Timotius 1:7 (TB): "Sebab bukanlah Roh yang diberikan Allah kepada kita itu roh pengecut, melainkan Roh yang memberi kekuatan, kasih dan ketertiban."
Penjelasan teologisnya adalah bahwa ayat ini menekankan bahwa Allah memberikan kita Roh yang memberi kekuatan, kasih, dan ketertiban. Dalam konteks pembelajaran bagi siswa INFJ-T yang cenderung lebih fleksibel dan adaptif (Perceiving), Roh Allah yang memberi ketertiban dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa tersebut untuk merasa nyaman dengan fleksibilitas jadwal dan pendekatan pembelajaran yang adaptif. Roh Allah membantu siswa INFJ-T untuk menjalani proses pembelajaran dengan tenang dan percaya diri, meskipun terdapat perubahan atau penyesuaian yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, bagi siswa INFJ-A yang cenderung lebih terstruktur (Judging), kerangka kerja yang jelas dan struktur dalam pembelajaran sangatlah penting. Ayat ini juga menegaskan bahwa Roh Allah memberi kekuatan, yang dapat membantu siswa INFJ-A untuk merencanakan dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif. Dengan mengandalkan Roh Allah, siswa INFJ-A dapat mengatur waktu dan sumber daya mereka dengan baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dengan demikian, pemahaman akan peran Roh Allah dalam memberikan kekuatan, kasih, dan ketertiban mengilhami kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi kedua tipe kepribadian INFJ-T dan INFJ-A. Dengan memberikan fleksibilitas dan adaptasi bagi siswa INFJ-T, serta memberikan kerangka kerja yang jelas bagi siswa INFJ-A, kita dapat membantu setiap siswa merasa nyaman dan sukses dalam proses pembelajaran mereka.]
Quesioner Reflektif Siswa untuk Masing-masing Dimensi INFJ-A vs INFJ-T dalam MBTI, dan Instruksi Cara Pensekorannya
Introversion vs Extraversion:
- Apakah aku lebih suka berinteraksi dengan kelompok kecil daripada dalam kerumunan besar?
- Apakah aku merasa lebih energik setelah menghabiskan waktu sendiri daripada setelah menghabiskan waktu dengan orang lain?
- Apakah aku lebih suka berpikir sebelum berbicara dalam diskusi kelompok?
- Apakah aku merasa lebih nyaman dalam situasi sosial yang tenang dan santai daripada yang ramai dan berisik?
- Apakah aku cenderung menghindari pertemuan-pertemuan besar atau pesta yang ramai?
- Apakah aku sering merasa perlu waktu sendiri untuk merenung atau mengumpulkan energi?
- Apakah aku merasa lebih nyaman berkomunikasi melalui tulisan daripada secara langsung?
- Apakah aku cenderung lebih pendiam dalam pertemuan sosial atau dalam diskusi kelompok?
- Apakah aku merasa terbebani dengan terlalu banyak interaksi sosial?
- Apakah aku sering merasa lebih puas dan nyaman saat bekerja sendiri daripada dalam tim?
Instruksi pensekoran:Â Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi introvert dan nilai 0 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi ekstrovert. Jumlahkan nilai-nilai tersebut untuk menghitung skor total, dengan skor lebih tinggi menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap introversion.
Intuition vs Sensing:
- Apakah aku sering melihat pola dan keterkaitan di antara informasi yang muncul?
- Apakah aku cenderung memperhatikan konsep-konsep besar dan ide-ide umum daripada detail-detail kecil?
- Apakah aku sering menduga atau menebak apa yang akan terjadi berikutnya berdasarkan intuisi atau firasat?
- Apakah aku lebih suka berpikir tentang masa depan dan kemungkinan-kemungkinan daripada fakta-fakta konkret di hadapan Anda?
- Apakah aku cenderung fokus pada ide-ide dan konsep-konsep abstrak daripada hal-hal yang nyata dan konkret?
- Apakah aku lebih suka membayangkan solusi baru daripada mengandalkan apa yang sudah ada?
- Apakah aku sering menemukan diri Anda "mengalami" ide atau insight secara tiba-tiba tanpa penjelasan logis?
- Apakah aku lebih suka belajar dari konsep-konsep umum daripada melalui pengalaman langsung atau contoh konkret?
- Apakah aku cenderung membayangkan kemungkinan alternatif atau skenario yang belum terjadi?
- Apakah aku sering merasa terinspirasi oleh ide-ide baru atau peluang yang belum dieksplorasi?
Instruksi pensekoran: Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi intuition dan nilai 0 untuk setiap jawaban yang menunjukkan preferensi sensing. Jumlahkan nilai-nilai tersebut untuk menghitung skor total, dengan skor lebih tinggi menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap intuition.