Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semakin Mengenali Siswa dengan Pendekatan Enneagram Model Personality

18 Februari 2024   00:35 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:23 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Semakin Mengenali Siswa dengan Pendekatan Enneagram Model Personality/https://www.theskimm.com

Membangun kerjasama: Dorong pemberontak untuk bekerja sama dengan sesama siswa dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan perubahan positif dalam lingkungan pendidikan. Ini menciptakan kesempatan untuk kolaborasi dan pertumbuhan bersama, di mana pemberontak dapat memanfaatkan kekuatan dan keberanian mereka secara efektif.

  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman: Berikan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif kepada pemberontak tentang isu-isu keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan. Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang berdasarkan fakta dan memahami implikasi dari tindakan mereka dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan adil.

  • Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat memanfaatkan kekuatan dan keberanian pemberontak untuk membela keadilan dan kesetaraan dalam lingkungan pendidikan inklusif. Ini menciptakan lingkungan belajar yang mempromosikan nilai-nilai inklusif, menghormati keberagaman, dan membuka jalan bagi setiap siswa untuk meraih potensi penuh mereka.

    (Secara khusus sebagai pendidik yang bekerja di lembaga pendidikan Katolik dan yang beriman Katolik, kita dapat menemukan inspirasi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang mencerminkan trait dalam Enneagram Personality Model, seperti The Challenger (Pemberontak). Salah satu perikop yang relevan adalah Yohanes 2:13-17, di mana Yesus mengusir para penjual dan pembeli yang berada di dalam Bait Allah dengan cemeti. Yesus berkata kepada mereka, "Janganlah kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi rumah tempat jual beli." Tindakan Yesus ini menunjukkan sikap berani dan kekuatan yang kuat dalam membela kekudusan tempat ibadah, serta melindungi kepentingan yang dianggap penting dalam agama. Yesus menegaskan pentingnya kesucian dan ketakutan akan kepentingan yang dianggap lebih tinggi daripada keuntungan material. Hal ini mencerminkan sifat pemberontak yang berani dan cenderung melindungi orang-orang yang lemah atau kepentingan yang dianggap penting. Dalam konteks pendidikan, para pendidik dapat mengambil contoh dari tindakan Yesus ini dengan mendorong siswa untuk berdiri teguh dalam keyakinan mereka, serta untuk melindungi orang-orang yang lemah atau kepentingan yang dianggap penting, seperti mengadvokasi untuk keadilan dan kesetaraan dalam lingkungan pendidikan.)

    The Peacemaker (Pemantik Damai): Bagaimana kita dapat membantu pemantik damai dalam memfasilitasi dialog, pemahaman, dan harmoni di antara siswa-siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan dalam lingkungan pendidikan inklusif?

    Tipe kepribadian The Peacemaker (Pemantik Damai) dalam model Enneagram cenderung menjadi mediator, mengejar perdamaian, dan menghindari konflik sebisa mungkin. Mereka memiliki kecenderungan untuk mencari harmoni dan keselarasan di antara orang-orang di sekitar mereka. Dalam konteks pendidikan inklusif, penting untuk membantu pemantik damai dalam memfasilitasi dialog, pemahaman, dan harmoni di antara siswa-siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan.

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan lebih detail dan komprehensif:

    1. Pembelajaran keterampilan komunikasi efektif: Bantu pemantik damai untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, termasuk mendengarkan aktif, berbicara dengan penuh empati, dan mengekspresikan diri secara jelas dan jujur. Ini memungkinkan mereka untuk menjadi mediator yang efektif dalam memfasilitasi dialog antara siswa-siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan.

    2. Mendorong empati dan pengertian: Dorong pemantik damai untuk mempraktikkan empati dan pengertian terhadap pengalaman dan perspektif siswa-siswa lainnya. Ini bisa dilakukan melalui diskusi kelompok, kegiatan refleksi, atau simulasi peran yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman.

    3. Menjadi contoh dan memimpin dengan teladan: Jadilah contoh bagi pemantik damai dalam menunjukkan kesabaran, toleransi, dan kerjasama dalam menghadapi konflik atau perbedaan pendapat di kelas. Tunjukkan kepada mereka bagaimana memimpin dengan teladan dalam memfasilitasi dialog yang konstruktif dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

    4. Memberikan pelatihan dan dukungan: Sediakan pelatihan dan dukungan kepada pemantik damai tentang teknik mediasi, penyelesaian konflik, dan manajemen emosi. Ini membantu mereka memperkuat keterampilan mereka dalam memfasilitasi dialog dan mempertahankan harmoni di lingkungan pendidikan inklusif.

    5. Membangun kesadaran akan kepentingan bersama: Bantu pemantik damai untuk membangun kesadaran akan kepentingan bersama di antara siswa-siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan. Dorong mereka untuk mencari solusi yang memenuhi kebutuhan semua pihak dan menciptakan win-win solution yang mempromosikan harmoni dan keselarasan.

    6. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun