Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Bukan Avengers, tapi Keberagaman Bikin Kita Jadi Superhero! Kenapa? Baca Ini!

3 Desember 2023   01:15 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:31 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokoh seperti Rumi, seorang penyair Sufi, memberikan pandangan filosofis yang mendalam tentang perbedaan antaragama, "The wound is the place where the Light enters you." Kutipan ini merangkul keberagaman sebagai sumber kebijaksanaan dan pencerahan, mengajarkan kaum muda untuk melihat perbedaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.

Paus Fransiskus juga memainkan peran penting dalam mendorong dialog antaragama. Dengan sikap inklusifnya, Paus Fransiskus menyatakan, "We need to encounter each other and to challenge each other in order to grow." Ungkapannya mencerminkan filosofi bahwa pertemuan dan tantangan dalam dialog dapat menjadi sarana pertumbuhan spiritual.

Dan tidak boleh diabaikan, kutipan dari Swami Vivekananda memberikan inspirasi bagi kaum muda dalam menjalani dialog antaragama, "We are what our thoughts have made us; so take care about what you think. Words are secondary. Thoughts live; they travel far." Pesan ini merangsang kaum muda untuk merawat pemikiran positif dan terbuka dalam berdialog dengan keberagaman keyakinan. Dengan demikian, dialog antaragama tidak hanya menciptakan pemahaman, tetapi juga mendorong pertumbuhan spiritual.

3. Pemberdayaan Perempuan: Keberagaman dapat menjadi katalisator untuk pemberdayaan perempuan, memberikan ruang bagi partisipasi mereka dalam berbagai lapisan masyarakat, meretas stereotip, dan mempromosikan kesetaraan gender.

Pemberdayaan perempuan melalui keberagaman memiliki dasar filosofis yang melibatkan pemahaman akan nilai intrinsik dan keunikan setiap individu. Simone de Beauvoir, seorang filsuf feminis, menganjurkan pandangan filosofis bahwa "One is not born, but rather becomes, a woman." Ungkapan ini menekankan bahwa perempuan tidak terbatas oleh kodrat biologis, melainkan dapat membentuk identitas mereka melalui pengalaman dan pilihan.

Praktik terbaik dalam pemberdayaan perempuan bisa ditemukan dalam gerakan feminis yang dipelopori oleh tokoh seperti Gloria Steinem. Melalui organisasi dan aksi aktivisnya, Steinem memperjuangkan hak-hak perempuan sebagai bagian tak terpisahkan dari hak asasi manusia. "The story of women's struggle for equality belongs to no single feminist nor to any one organization but to the collective efforts of all who care about human rights," kata Steinem, mencerminkan bahwa perjuangan ini adalah tanggung jawab bersama.

Melalui filosofi kesetaraan gender, Malala Yousafzai memberikan inspirasi mendalam. "We cannot all succeed when half of us are held back," ucap Malala, menyoroti urgensi kesetaraan untuk kemajuan bersama. Pengalaman pribadinya sebagai pejuang pendidikan perempuan memberikan kaum muda pelajaran tentang keberanian dan tekad.

Organisasi seperti UN Women juga memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan gender secara global. Pendekatan mereka yang inklusif dan holistik mencerminkan ideologi bahwa keberagaman peran dan kontribusi perempuan adalah kekayaan yang harus diakui oleh masyarakat.

Juga, Eleanor Roosevelt, seorang pejuang hak asasi manusia, memberikan inspirasi bagi kaum muda dengan kata-katanya, "No one can make you feel inferior without your consent." Ungkapan ini merangsang pemikiran filosofis bahwa keberagaman dan kesetaraan adalah hak bawaan setiap individu, dan kekuatan untuk mengubah pandangan orang lain terletak pada ketegasan dan keyakinan diri. Dengan memahami dan menerapkan filosofi ini, kaum muda dapat menjadi agen perubahan untuk pemberdayaan perempuan melalui keberagaman.

4. Menghasilkan Kreativitas dan Inovasi: Keberagaman ide dan pandangan dari berbagai latar belakang dapat memicu kreativitas dan inovasi di kalangan kaum muda, memberikan dorongan bagi perkembangan ekonomi dan sosial.

Filosofi di balik hubungan antara keberagaman dan kreativitas menekankan kekayaan yang muncul dari perbedaan. Albert Einstein, seorang tokoh dalam dunia sains dan filsafat, menyampaikan pandangan filosofis bahwa "Creativity is intelligence having fun." Ungkapan ini menekankan bahwa kreativitas bukanlah hasil dari pemikiran monoton, melainkan berasal dari kecerdasan yang menyenangkan dan terbuka terhadap beragam ide.

Praktik terbaik yang memadukan keberagaman dan inovasi dapat ditemukan dalam model bisnis Pixar, perusahaan animasi yang dipimpin oleh Ed Catmull. Catmull mempromosikan lingkungan di mana ide-ide beragam diterima, dipertimbangkan, dan diterapkan dalam proses kreatif. Pendekatannya menciptakan film-film sukses dan merangsang imajinasi, menunjukkan bahwa keberagaman ide adalah kunci kesuksesan kreatif.

Steve Jobs, pendiri Apple, juga memberikan wawasan filosofis tentang inovasi dengan pernyataannya, "Innovation distinguishes between a leader and a follower." Ungkapan ini menyoroti bahwa inovasi, yang muncul dari pikiran yang berani dan berbeda, membedakan pemimpin dari pengikut. Jobs mengajarkan kaum muda untuk menjadikan keberagaman sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan solusi yang belum pernah terpikir sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun