Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

9 Dimensi Penilaian Mandiri Guru Kurikulum Merdeka (1/10)

30 November 2022   22:30 Diperbarui: 7 Desember 2022   00:42 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teacher's Self-Evaluation (Flickr)

9 DIMENSI PENILAIAN MANDIRI GURU KURIKULUM MERDEKA (1/10)

Gambaran Umum dan Bagaimana Model ini Dibangun

Kerangka kerja dengan 9 (sembilan) dimensi ini merupakan sistem yang komprehensif untuk menilai, mendiskusikan, dan menyempurnakan praktik pembelajaran di ruang kelas yang ditujukan bagi para guru dan administrator pendidikan. Kerangka kerja ini mensintesis wawasan dari berbagai penelitian tentang desain instruksional dan model efektivitas guru. 

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, kerangka kerja ini sangat ideal untuk digunakan sebagai alat penilaian diri oleh guru dan sebagai alat pengawasan/pengamatan oleh administrator. Tujuan akhir dari kerangka kerja ini adalah untuk menciptakan indikator yang sama yang berbicara tentang apa yang merupakan pengajaran berkualitas tinggi dan bagaimana praktik kelas dapat ditingkatkan.

Kerangka kerja ini memungkinkan penilai mendasarkan pada 9 (sembilan) dimensi pengajaran.  Setiap dimensinya diuraikan serangkaian perilaku mengajar yang spesifik dan dapat diamati. 

Setiap perilaku dapat dinilai secara kuantitatif menggunakan skala peringkat berdasarkan serangkaian pertanyaan yang diberikan. Selain itu, kerangka kerja ini menyediakan ruang untuk komentar dan catatan dalam setiap dimensi, dan memungkinkan penilaian dilakukan yang lebih mendalam.

Model ini terdiri dari dua komponen penting: Komponen 1. Desain instruksional dan pelaksanaannya, dan Komponen 2. Landasan pembelajaran yang efektif

Komponen Satu: Desain instruksional dan pelaksanaannya - Inti dari kerangka kerja ini adalah model "konstruksi pengetahuan" yang mensintesis penelitian terbaik tentang desain instruksional serta pelaksanaanya, termasuk di dalamnya:

  • Madeline Hunter’s “Classic Elements of Lesson Design” (1984).
  • Grant Wiggins and Jay McTighe’s Understanding by Design (2005).
  • Robert Marzano’s The Art and Science of Teaching (2007).
  • Sejumlah besar penelitian tentang bagaimana sekolah dapat mempersiapkan siswa untuk karir abad ke-21, kewarganegaraan global sebagaimana yang diamanatkan dalam salah satu nilai Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5), dan tuntutan ekonomi "berbasis pengetahuan".

Komponen 1. Desain Instruksional dan Pelaksanaannya (Dok  pribadi)
Komponen 1. Desain Instruksional dan Pelaksanaannya (Dok  pribadi)

Komponen Dua: Empat landasan pengajaran yang efektif adalah adalah empat elemen dasar yang mendukung pengajaran dan pembelajaran, diadaptasi dari model efektifitas termasuk didalamnya:

  • Charlotte Danielson’s Enhancing Professional Practice (2007).
  • Robert Marzano’s The Art and Science of Teaching (2007).
  • Robert Marzano, Tony Frontier, and David Livingston’s Effective Supervision: Supporting the Art and Science of Teaching (2011).
  • Jon Saphier, Mary Ann Haley-Speca, and Robert Gower’s The Skillful Teacher (2008).
  • Pamela Tucker and James Stronge’s Linking Teacher Evaluation and Student Learning (2005).

Komponen 2: Empat Landasan Pengajaran yang Efektif (Dok pribadi)
Komponen 2: Empat Landasan Pengajaran yang Efektif (Dok pribadi)

Komponen satu dan dua digabungkan untuk membuat kerangka lengkap menjadi sembilan dimensi sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun