Jakarta - Peristiwa G30S PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia menjadi catatan kelam dalam sejarah Indonesia. Dalam Peristiwa G30S PKI, terdapat pembunuhan perwira tinggi militer Republik Indonesia. Lantas seperti apa sejarah peristiwa G30S PKI?
Secara singkat, peristiwa G30S PKI adalah agenda percobaan kudeta yang dilakukan oleh PKI pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia yang memiliki ideologi komunis.
Pada masa itu, PKI terdiri dari anggota dengan berbagai latar belakang, mulai dari intelektual, buruh, hingga petani. Bahkan, pada puncak kejayaannya, PKI berhasil meraih suara terbesar keempat dalam pemilihan umum, dengan persentase suara 16,4 persen.
Peristiwa G30S PKI: Sejarah Singkat, Kronologi, dan Tokoh Perwira Tinggi yang Gugur
Muhammad Alfathir - detikEdu
Sabtu, 28 Sep 2024 08:00 WIB
BAGIKANÂ Â
Komentar
Mengenang Peristiwa G30S/PKI Lewat Diorama di Lubang Buaya
Foto: Rengga Sancaya/Peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965 dapat dilihat di Museum Pengkhianatan PKI.
Jakarta - Peristiwa G30S PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia menjadi catatan kelam dalam sejarah Indonesia. Dalam Peristiwa G30S PKI, terdapat pembunuhan perwira tinggi militer Republik Indonesia. Lantas seperti apa sejarah peristiwa G30S PKI?
Secara singkat, peristiwa G30S PKI adalah agenda percobaan kudeta yang dilakukan oleh PKI pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia yang memiliki ideologi komunis.
Pada masa itu, PKI terdiri dari anggota dengan berbagai latar belakang, mulai dari intelektual, buruh, hingga petani. Bahkan, pada puncak kejayaannya, PKI berhasil meraih suara terbesar keempat dalam pemilihan umum, dengan persentase suara 16,4 persen.
Pada 30 September 1965, PKI melancarkan kudeta dengan menculik enam perwira tinggi militer. Simak sejarah singkatnya berikut ini yang dirangkum dari arsip detikcom.
Baca juga:
6 Teori Dalang Peristiwa G30S PKI, Siapa Tokoh yang Ada di Baliknya?
Baca juga:
3 Tokoh Penting yang dalam Pemberontakan G30S PKI, Siapa Saja?
Sejarah Singkat Peristiwa G30S PKI
Pendirian Partai Komunis Indonesia
Partai Komunis Indonesia mulanya bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) atau Perserikatan Sosial Demokrat Hindia, didirikan pada tahun 1914 oleh seorang tokoh sosialis Belanda bernama Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau lebih dikenal dengan Henk Sneevliet.
Pada awal pendiriannya, anggota ISDV kebanyakan didominasi oleh orang Belanda. Namun, partai ini kemudian berkembang dengan sangat cepat di kalangan masyarakat Hindia Belanda, setelah PKI berhasil menyasar salah satu organisasi terbesar pada masanya, yakni Sarekat Islam (SI).
ISDV berhasil menjadi partai dengan jumlah pengikut yang besar. Bahkan, pada saat itu, ISDV disebut-sebut sebagai partai komunis pertama di Asia. Pada perkembangannya, partai ini kemudian mengalami perpecahan yang menyebabkan munculnya dua organisasi sayap bernama SI Putih yang berideologi islam dan SI Merah yang berideologi komunis.
Pada Mei tahun 1920, ISDV berganti nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia Belanda. Selanjutnya, pada tahun 1924 berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia dan terus berdiri hingga negara Indonesia terbentuk.
Pada 18 September 1948, pergerakan PKI mulai mengganggu pemerintahan Indonesia. Melalui gerakan yang diketuai oleh Amir Sjarifuddin dan Muso, terjadi pemberontakan PKI Madiun yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan mengganti landasan negara.
Tak hanya berusaha menggulingkan pemerintahan Indonesia, pemberontakan PKI di Madiun juga bertujuan membentuk negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunisme, dan mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan.
Puluhan tahun berselang, niat menggulingkan kekuasaan kembali dilakukan yakni melalui peristiwa G30S PKI.
Kronologi Peristiwa G30S PKI
Peristiwa G30S PKI dimulai pada hari Kamis malam, tepatnya pada 30 September 1965. Gerakan ini diketuai oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit sebagai ketua PKI, dengan tujuan untuk menggulingkan Pemerintahan Presiden Soekarno dan menjadikan Indonesia sebagai Negara Komunis.
PKI melancarkan aksinya dengan cara menculik para dewan jenderal dan perwira tinggi untuk melemahkan pertahanan militer Indonesia. Gerakan penculikan ini dimulai di Jakarta yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri yang merupakan Komandan Batalyon I Cakrabirawa, dengan kronologi sebagai berikut:
1. Pada tanggal 30 September 1965, Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief sebagai ketua pelaksanaan penculikan para jenderal dan perwira tinggi militer.
2. Pukul 03.00 WIB pasukan Cakrabirawa dan anggota PKI bergerak dari Halim Perdanakusuma menuju rumah para perwira tinggi militer.
3. Pasukan Cakrabirawa membunuh Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, dan Brigjen DI Panjaitan di rumahnya masing-masing.
4. Selanjutnya, pasukan Cakrabirawa menangkap Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo dan Kapten Tendean (dikira Jenderal AH Nasution).
5. Faktanya, dalam kondisi ini, Jenderal AH Nasution sudah berhasil kabur. Dia pergi melewati dinding yang berbatasan dengan taman di Kedutaan Besar Irak.
6. Setelah itu, pasukan Cakrabirawa membawa jenazah ketiga perwira dan membunuh ketiga lainnya di Lubang Buaya.
7. Keenam jenazah perwira tinggi militer dimasukan ke dalam sumur di Lubang Buaya dengan diameter 75 sentimeter dan 12 meter.
8. Gerakan ini menyebar juga ke Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
9. Tak puas menculik dan membunuh enam perwira tinggi, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia (RRI). Mereka mengumumkan Dekrit No. 01 yang menyatakan G30S sebagai upaya penyelamatan negara dari Dewan Jenderal yang ingin mengambil alih kekuasaan.
10. Tanggal 3 Oktober 1965 setelah melakukan serangkaian pencarian, keenam perwira tinggi militer berhasil ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
11. Tanggal 22 November 1965, DN Aidit ditangkap di Desa Sambeng, Solo dan dieksekusi mati keesokan harinya.
12. Tanggal 12 Maret 1966, Partai Komunis Indonesia dibubarkan setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 perihal pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tokoh Perwira Tinggi yang Gugur Dalam G30S PKI
Para dewan jenderal dan perwira tinggi yang meninggal dunia atas kekejaman G30S/PKI yang kemudian ditemukan di sumur Lubang Buaya, di antaranya:
1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H