PIYA YOSTIA DAN VERA SARDILA M,PD
Â
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913).
:
"Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang berdoa untuknya." (HR. Muslim).
Hai teman-teman saya akan menjelaskan betapa pentingnya menutut ilmu, yuk mari kita simak bersama-sama. Di jelaskan di atas bahwa rasullah SAW bersabda betapa pentingnya menutut ilmu. Bagi setiap muslim baik laki-laki, maupun perempuan bahkan dari yang anak-anak hingga dewasa. Selama masih hidup ,Pandangan belum kabur, telinga masih bisa mendengar wajib menuntut ilmu. Bahkan rasullah SAW bersabda "tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat" di sini sudah kita lihat betapa pentingnya kudukakan ilmu di dalam seorang muslim.Â
Dalam menutut ilmu kita juga perlu yang namanya guru agar kita di bimbing dan sekaligus mengetahui isi buku atau kitab yang dibaca. Agar terhindar dari kesalahan dalam memahami ilmunya. Ilmu tidak hanya diperoleh dari buku, tetapi juga dari guru atau ulama. Gus Nabil mengingatakan " yang harus dijadikan 3 bekal bagi murid atau santri dalam menuntut ilmu yaitu:Â
  Murid atau santri harus harus jelas gurunya. Harus serius. Dalam mencari ilmu kita harus memiliki guru yang jelas dan serius. Maksudnya, kita harus mengenal siapa guru kita. Beliau belajar di mana, beliau dapat ilmu dari siapa. Jadi dalam mencari ilmu, kita harus tau silsilah keilmuan kita. Hal ini penting dan kita harus mengetahuinya.Â
   Tujuannya apa ? karena nanti Ketika di akhirat, saat kita mempertanggung jawabkan semua apa yang kita lakukan dan apa yang kita dapat, mau itu hal baik ataupun hal buruk, itu semua akan menjadi pertanyaan. Termasuk ilmu yang kita ketahui, kita semua akan ditanyakan dapat ilmu dari siapa gurunya.Â
Murid ataupun santri harus belajar dengan sungguh-sungguh dan optimis. Karena dalam memahami Pembelajaran yang diberikan oleh guru percuma saja kalau seorang murid tidak mendengarkan saat menerangkan pembelajaran yang berlangsung, sama saja ilmu nya tidak bisa di dapatkan.
Orang tua harus serius arti kata serius di sini adalah orang tua rela mengorbankan segala sesuatu. Untuk membiayi segala kebutuhan dalam menuntut ilmu sebab menutut ilmu bukan hal yang mudah serta tuntunan do'a. Selain itu dinamakan serius orang tua juga harus bisa berpisah kepada sang anak. Apalagi seorang anak jauh sekolah nya sehingga memutuskan untuk tidak tinggal Bersama dengan orang tua. Maka dari itu jika ke 3 ini berhasil di terapkan oleh murid atau santri, guru maupun ulama serta do'a kedua orang tua isnyaallah akan mendapatkan ilmu yang berkah.
Saya pernah mempelajari kitab (Dardir ) yang mana dituliskan oleh ulama yang Bernama Ahmad ibn Muhammad. Dimana dijelaskan pada kitab itu ada seorang pemuda yang hanya fokus beribadah sepanjang hari. Waktu beliau istirahat hanyalah untuk makan dan tidur, namun tidurnya pun hanya sebentar saja. Selain itu beliau menghabiskan beribadah kepada allah SWT. Si pemuda ini tinggal hanya berdua saja dengan Ibunya. Namun karena beliau ingin fokus beribadah beliau pun memutuskan membuat gubuk yang jauh dari permukiman warga, agar lebih fokus beribadah kepada allah SWT.
 Beliau Bernama Zuroid dimana pada suatu hari Zuroid di panggil oleh Ibunya , Namun si zuroid tidak menjawabnya karena Zuroid sedang sholat sunnah dhuha dalam pikiran Zuroid sholat itu lebih penting dari yang lain, Termasuk panggilan dari Ibunya. Lalu ibu pun kesal atas anaknya yang di panggil tidak menjawabnya. pada akhirnya ibu dari Zuroid pun pulang ke rumah. Hari besoknya datang lagi Ibu Zuroid namun Zuroid belum juga menjawab panggilan Ibunya sampai pada hari ke 3 atau 3 hari berturut-turut Ibu Zuroid memanggilnya namun tetap saja tidak dijawab oleh Zuroid. Pada akhirnya ibunya bersumpah "sebelum anaknya meninggal ia bertemu dengan orang yang hina".
 Pada beberapa hari si Zuroid tersebar karena dijuluki seorang Yang Alim yang tidak bisa tergoda oleh prempuan manapun, Dimana ada seorang prempuan yang cantik di bayar oleh penduduk desanya untuk menggoda si Zuroid, hingga si Zuroid tergoda namun hasilnya tidak ada. Si zuroid tetap kukuh dengan pendiriannya. Akan tetapi prempuan tadi tidak habis pemikirannya ia pergi untuk mencari pengembala di suatu tempat dia berbuat yang tidak pantas. Lalu si prempuan tadi pulang ke desanya dan memberikan informasi ke pada penduduk desa bahwasannya si Zuroid lah penyebabnya ia hamil.Â
Dan akhirnya pendudukan desa mendatangi zuroid dan menganiaya Zuroid hingga mengeluarkan darah. Dan Zuroid pun menunggu bayi tersebut lahir, pas bayi tersebut lahir di tekan pusatnya oleh Zuroid lalu si zuroid bertanya siapa ayahmu? Dan si bayi pun menjawab bahwasannya Ayah adalah "Seorang Pengembala". Pada akhirnya penduduk desa menyesal apa yang ia lakukan kepada si Zuroid sebagai tanda mintak maaf kepada Zuroid penduduk desa membuatkannya gubuk yang sangat bagus untuk Zuroid.
Betapa pentingnya kedudukkan ilmu bagi seorang muslim agar kita mengetahui mana yang lebih wajib dilaksanakan terlebih dahulu. Seperti cerita Zuroid Dimana beliau di panggil oleh Ibunya namun beliau sedang melaksanakan sholat dhuha. Bahwasannya Ketika kita mempunyai ilmu, yang lebih di dahulukan ialah menjawab panggilan ibu atau orang tua sebab panggilan ibu itu hukumnya wajib meskipun sedang melaksanakan sholat dhuha.Â
Sholat dhuha hukumnya sunnah sebagai orang mengetahui ilmu pasti ia akan mendahului wajib di bandinglan sunnah.pentingnya kita mempunyai ilmu. Sebagaimana di katakana oleh Imam Syafi'i beliau berkata "Merantaulah orang yang berilmu dan berdab tidak diam beristirahat di kampung halaman tinggalkan negerimu dan hidup asing di negeri orang merantaulah dan engkau akan mendapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan berlelah-lelahlah manisnya hidup terasa setelah Lelah berjuang'' seorang ustadzah pun berkata ialah ustadazah Oki Setiana Dewi "teman-teman sekalian fafirru ilallah berlarilah menuju kepada allah SWT. Seperti kalau kita berlari di kejar singa berari kencang tanpa memperdulikan rasa sakit yang mungkin di rasa oleh raga atau terpedaya oleh bujuk rayu dunia".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H