Kulihat cinta di bening matamu
Matamu yang terpantul di kaca jendela
Jendela kereta menuju Surabaya
Kita duduk bersebelah tanpa sengaja
Cinta untuk siapa?
Kenapa kamu begitu berbunga-bunga?
Adakah dia yang menunggumu di sana?
Adalah kekasih yang lama tak jumpa?
Kulirik buku yang sedang kau baca
Ada nama yang kukenal di sana
Nama pena yang kusandang sejak lama
Tapi rupaku tak dikenal tak apa
Aku tersenyum dibuatnya
Senyum bahagia tentu saja
Ingin kuperkenalkan diri rasanya
Lalu kita bertukar cerita
Tapi tak kulanjutkan rencana
Melihatmu larut membaca
Makin membuatku terpesona
Bukan karena ceritaku di bukunya
Ekspresimu begitu magis
Senyum
Tangis
Tawa
Haru
Luka
Sedih
Bahagia
Bikin aku ikut meringis
Meski sambil curi pandang
Aku tak bisa berdusta
Ada cinta di bening matamu
Berjam-jam kau setia
Pada cerita dalam buku khayalanku
Apa aku menulis kisahmu?
Tokoh yang baru kutemui setelah bukuku jadi
Ah, apa hidup cuma ilusi?
Sekian lama kumencari
Hingga lelah sendiri
Lalu kutulis sendiri
Perempuan yang ingin kumiliki
Dalam kisah fantasi
Kuberjanji dalam hati
Ini bukan fantasi
Selepas kita tiba di tujuan
Selepas kau selesai membaca
Kan kutegaskan
Kan kujelaskan
Kan kunyatakan
Kulihat cinta di bening matamu