Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendadak Meledak

4 Maret 2023   12:06 Diperbarui: 4 Maret 2023   12:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam belum begitu larut
Isya belum lama berlalu
Jalanan masih ramai lalu lalang
Banyak orang masih belum kembali pulang

Di ujung kota
Dibatasi laut dan pemukiman warga
Depo bahan bakar berada
Milik perusahaan negara
Penyuplai penerangan dan energi bangsa
Harapan banyak manusia

Tiba-tiba ada kobaran api tak diduga
Segera memanggil pemadam tiba
Api makin besar di luar kira
Meledak melebar hingga ke rumah warga

Kagetnya tak terkira
Bumbung api dan asap meraksasa
Langit terang menyala
Mendadak meledak menyemburkan api

Warga tunggang langgang
Rumah-rumah terpanggang
Hangus centang perenang
Cemas saat pagi menjelang

Sebagian sementara mengungsi
Sejumlah korban jiwa mati
Keganasan api
Sungguh sangat ngeri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun