Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Elvis", Kejeniusan Baz Luhrmann Mengulik Kisah Elvis Presley Sang Raja Rock & Roll

25 Juli 2022   09:45 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:30 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Amerika disebut sebagai kiblat industri hiburan dunia sehingga banyak artis atau seniman yang bermimpi untuk menembusnya, Elvis justru kebalikannya. Bukan berarti namanya tidak dikenal di seantero dunia tapi dia tidak punya kesempatan untuk menemui penggemarnya di seluruh dunia melalui konser-konser layaknya bintang besar di segala penjuru dunia.

Ternyata semua itu karena alasan yang dibuat secara sistematis dan sangat meyakinkan dari orang terdekatnya yang mencegahnya konser di luar negeri. Orang tersebut adalah manajernya sendiri yang dikenal dengan Colonel Parker.

Itu adalah salah satu plot yang diangkat di film Elvis, film terbaru produksi Warner Brother dari sutradara brilian asal Australia yang sukses di Hollywood Baz Luhrmann.

Luhrmann menggunakan sudut pandang Colonel Tom Parker sebagai narator pembawa cerita. Diperankan oleh Tom Hanks dengan sangat brilian. Hanks mampu menghidupkan peran manajer yang penuh tipu muslihat di balik sosoknya yang penyayang, kebapakan, dan sangat peduli dengan keluarga Elvis.

Coloner Parker mengangkat ayah Elvis sebagai salah satu manajer sehingga popularitas Elvis yang menghasilkan banyak uang juga dinikmati oleh keluarganya. Elvis dan keluarganya dibuat tak berkutik dan selalu mengikuti kemauan Parker. Demi menutupi latar belakang identitas dan kecanduannya bermain judi.

Elvis diprediksi akan menjadi peraih nominasi Oscar 2023 yang kuat | Foto: IMDb.com
Elvis diprediksi akan menjadi peraih nominasi Oscar 2023 yang kuat | Foto: IMDb.com

Sementara itu Elvis digambarkan sebagai anak muda penuh talenta. Dibesarkan di masa rasisme masih kental di Amerika. Meskipun demikian Elvis justru mengenal dan mempunyai ketertarikan secara lebih dengan musik dari kaum kulit hitam yang menyanyi di gereja. 

Meskipun untuk itu sebagai anak kulit putih, awalnya dia harus mengintip dari celah-celah tenda penampungan kaum kulit hitam yang sedang beribadah. Hal ini yang membuat Elvis dekat dengan musisi kulit hitam.

Elvis tentu beririsan dengan kondisi sosial budaya dan politik Amerika saat itu, termasuk Elvis harus ikut wajib militer. Dari sinilah Elvis bertemu dengan belahan jiwanya Priscilla Presley yang menjadi istrinya dan ibu bagi anaknya, Lisa Mary Presley yang kelak menikah dengan Raja Pop Michael Jackson.

Elvis sangat terpukul dengan kenyataan bahwa Priscilla pergi meninggalkannya di saat dia yang tengah bergelut dengan kecanduan obat dan masalah musik yang tetap tidak bisa membawanya mengadakan pertunjukan keluar Amerika.

Tom Hanks memerankan Colonel Tom Parker dengan sangat meyakinkan. Begitu pun dengan Austin Butler yang berperan sebagai Elvis Presley. Keduanya menghasilkan standing ovation selama sepuluh menit saat pertunjukan premier di Cannes Film Festival bulan Mei lalu.

Austin Butler dipuji banyak kritikus dan pengamat film berkat akting cemerlangnya sebagai Elvis | Foto: pagesix.com
Austin Butler dipuji banyak kritikus dan pengamat film berkat akting cemerlangnya sebagai Elvis | Foto: pagesix.com

Tentu saja kegemilangan film ini berkat sutradara Baz Luhrmann yang brilian. Ia dikenal bertangan dingin dan mumpuni menggarap film-film musikal atau berlatar belakang musik. Karya-karyanya di antaranya, Romeo + Juliet, The Moulin Rouge!, Australia, dan The Great Gatsby.

Romeo + Juliet berhasil mendongkrak karir Leonardo DiCaprio dan Claire Danes menjadi idola remaja pada zamannya. The Moulin Rouge mengangkat nama Nicole Kidman masuk ke jajaran artis perempuan papan atas Hollywood. Australia memperkenalkan talenta dari Australia, Hugh Jackman ke layar dunia.

Diprediksi Elvis sangat besar masuk sebagai nominasi pada perhelatan Oscar 2023 mendatang. Luhrmann menulis skenario Elvis bersama Sam Bromell, Craig Pearce, and Jeremy Doner.

Film berbujet 85 juta dolar ini sudah menghasilkan 210 juta dolar dari peredarannya di bioskop seluruh dunia. Dengan hasil ini, Elvis tercatat sebagai film biopik musikal terlaris kedua setelah Bohemian Rhapsody. Film ini masih tayang di beberapa negara yang akan menambah pundi-pundi produser selain pemasukan lain dari penjualan hak siar ke televisi atau platform streaming.

Buat Anda yang belum sempat menontonnya di bioskop tempo hari, semoga bisa disaksikan kelak di platform streaming setelah Oscar 2023 digelar. Biasanya akan menjadi trik promosi dalam menggenjot lagi penjualan filmnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun