Oleh sebab itu proses pembersihan menjadi langkah yang penting dalam memproduksi sarang walet. Di Ammar Sasambo mempekerjakan belasan perempuan yang tugasnya mencuci, mencabuti helai dan serpihan bulu yang menempel di sarang walet. Perlu kesabaran dan ketelitian yang tinggi makanya satu pekerja bisa mendapatkan upah hingga 6 juta rupiah per bulan. Jumlah yang cukup tinggi dibanding UMR di NTB.
Saat ini permintaan ekspor terbesar dari Cina. Berapa pun yang dihasilkan asalkan sesuai dengan standard akan mereka ambil. Sayangnya kapasitas produksi Ammar Sasambo sendiri masih terbatas, masih di kisaran 1 ton per bulan. Sedangkan permintaan dari Timur Tengah dan Eropa pun sering masuk dan belum bisa dipenuhi.
Peluang ekspornya masih sangat besar tapi mendidik warga untuk menjadi petani walet tidak selalu mudah. Apalagi perlu kesabaran dan ketekunan selain waktu yang tidak sebentar untuk menghasilkan panen.